Sekuntum Bunga Mawar Dari Eros

Kebencian

Penangkapan berawal dari informasi masyarakat kemudian kepolisian melakukan penyelidikan dan pemetaan hingga akhirnya melakukan penggerebekan hingga ditangkapnya Andi Arief di kamar hotel tersebut.

Dalam penangkapan tersebut, polisi melakukan penyitaan terhadap barang bukti seperangkat alat untuk menggunakan narkoba.

Setelah dilakukan pemeriksaan tes urine, Andi Arief pun dinyatakan positif mengandung metaphetamine atau narkoba jenis sabu. Tanggapan terhadap nasib naas Andi Arief langsung viral di medsos dengan mayoritas bernada Schadenfroh mulai dari sekedar gerimis cemooh sampai badai hujatan sumpah serapah.

Di tengah suasana pengap penuh kebencian, seorang sahabat merangkap mahaguru berpikir jernih saya, Eros Djarot yang berkumis mirip Groucho Marx itu mengirimkan sebuah pesan :

Eros

“Secara pribadi saya ingin menyampaikan kesedihan yang mendalam dengan apa yang terjadi terhadap dindaku Andi Arief. Bagi yang rela mari doakan orang tua dan keluarga AA diberikan ketabahan menghadapi musibah yang mengejutkan ini.

Saya tidak akan pernah lupa ketika dindaku Bambang Ekalaya di tengah malam membangunkan saya, ia baru tiba dari Lampung lari ke Jakarta karena saat itu menjadi target operasi panglima Sriwijaya yang saat itu dijabat SBY, kepada saya dimintakan dua kartu penduduk DKI dengan nama samaran untuk Bambang Ekalaya dan seorang aktivis SMID bernama Andi Arief.

Lewat musibah ini saya hanya ingin mengajak teman-teman, untuk justru kita selalu berdoa agar hal seperti musibah yang dialami AA terjadi untuk yang terakhir kalinya, agar tak ada lagi aktivis dan pejuang demokrasi yang karena khilaf harus mengalaminya dan sejumlah cibiran maupun cemooh apalagi umpatan sangat tidak diperlukan dalam situasi seperti ini.

Saya akan tetap mencatat perjuangan AA dan tetap menghormatinya... walau harus merelakan AA untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum yang berlaku!

Sekali lagi sebagai seniornya saya tetap mendoakan agar proses hukum akan dijalaninya secara tabah dan kesatria! Apa pun yang terjadi...atas nama persahabatan kita selama ini...walau terkadang saling berbeda pandangan politik…as your big bro..I still love you my dear bro AA..! Salam“

Bunga Mawar

Di tengah suasana pengap penuh kebencian, pesan Eros terasa segar mirip embun di pagi hari. Pesan Eros seolah wewangi sekuntum bunga mawar menyelinap di kabut aroma busuk tinja yang sedang mewabah-lela di persada Nusantara tercinta ini.

Eros mengajak kita semua untuk eling menggunakan kasih-sayang ketimbang kebencian sebagai bekal perjalanan kehidupan nan sarat kemelut deru campur debu berpercik keringat, air mata dan darah ini. Terima kasih, Mas Eros!

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan lebih mendukung kasih sayang ketimbang kebencian