Delapan Medali Emas Delapan medali emas pada hari ke-9 dipersembahkan para atlit pencak silat. Para jawara pencak silat Indonesia menyapu bersih seluruh delapan nomor yang dipertandingkan pada Senin pagi hingga sore di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah.
Mereka adalah Puspa Arumsari, duet Yolla Primadona Jampil-Hendy, trio Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, Anggi Faisal Mubarok, Aji Bangkit Pamungkas, Komang Harik Adi Putra, Iqbal Candra Pratama, Sarah Tria Monita, dan Abdul Malik.
Tambahan delapan medali emas itu memantapkan posisi Indonesia di peringkat keempat klasemen sementara perolehan medali Asian Games 2018 sampai dengan 28 Agustus 2018. Cabor pencak silat merupakan cabor yang paling banyak mendulang medali emas untuk Indonesia pada Asian Games XVIII.
Prestasi Dahsyat Prestasi dahsyat para atlit pencak silat Nusantara pada perhelatan Asian Games bukan terbatas sebagai prestasi olahraga namun juga prestasi kebudayaan.
Delapan medali emas (yang
Insyaallah akan masih bertambah pada laga pencak silat beregu Rabu 29 Agustus 2018) yang dipersembahkan oleh para jawara pencak silat bukan hanya merupakan bukti kedigdayaan laskar olahraga Indonesia namun sekaligus juga merupakan bukti tak perlu diragukan lagi bahwa pencak silat merupakan satu di antara sekian banyak Mahakarya Kebudayaan Indonesia kebanggaan bangsa, negara dan rakyat Indonesia.
Mahakarya Kebudayaan Insyaallah, Direktorat Jendral Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera berkenan mencatatkan pencak silat ke dalam daftar Mahakarya Kebudayaan Nusantara untuk kemudian diajukan ke UNESCO untuk diakui sebagai Warisan Kebudayaan Dunia kebanggaan bangsa, negara dan rakyat Indonesia. MERDEKA!
[***]
Penulis adalah rakyat Indonesia yang bangga atas pencak silat sebagai Mahakarya Kebudayaan Indonesia
