"Saya usai bertemu dan berbincang dengan Pak Jokowi, empat mata, selama sekitar 45 menit," kata Andrinof, sambil mengatakan bahwa ia mendiskusikan beberapa hal.
"Semuanya menyangkut program-program prioritas pembangunan nasional yang sudah dimuat di dalam RPJMN 2015-2019, seperti soal energi, kelautan dan perikanan, perumahan rakyat, dan pariwisata," sambungnya.
Andrinof menjelaskan, bahwa memang sejak awal Presiden Jokowi meminta dirinya untuk terus menjadi teman diskusi. Terakhir, tiga bulan lalu ia juga berdiskusi empat mata dengan Presiden di sela acara Multinational Naval Comodo Exercise di Padang.
Andrinof menilai, langkah-langkah Presiden memperlihatkan tekad dalam mewujudkan Trisakti Abad 21. Yakni kedaulatan teritorial, seperti dalam kasus Natuna, kemandirian ekonomi melalui sektor-sektor strategis seperti pangan, energi, maritim dan pariwisata, dan pembangunan karakter bangsa melalui budaya kerja dan gotong royong.
"Meski situasi ekonomi global belum menguntungkan Indonesia, kita optimis kita akan bangkit. Potensi kita besar di laut dan di darat. Kita juga beruntung dianugerahi lokasi geostrategis di persilangan lalu lintas perdagangan global," ungkapnya.
Ditanya tentang aktifitasnya saat ini, dengan santai ia menjelaskan, selain mengawasi sebuah BUMN, ia mendedikasikan waktu untuk mahasiswa dan gerakan memajukan pariwisata. Andrinof pun meninggalkan Istana dengan menaiki mobil Camry B 106 API.
[ysa]
BERITA TERKAIT: