Demikian disampaikan politikus nasional yang juga pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 9/6).
"Patut diduga penguasa menunggu hujan dari langit turun dana bantuan dari kawasan Timur Tengah dan negara-negara Arab," ungkap Rachma.
Dan bila didirikan, Rachma mempertanyakan kurikulum universitas ini. Misalnya bagaimana ke depannya nasib pesantren-pesantrem tradisional maupun perguruan tinggi milik Muhammadiyah.
Selain itu Rachma menegaskan bahwa Bung Karno telah mengatakan bahwa bangsa Indonesia berdiri di atas satu
nation berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, dan bukan
nation di atas Pan Islamisme atau Islam internasionalisme.
Jadi jangan pencitraan mencari simpati kaum Islam. Setelah jualan nama Soekarno sekarang giliran nama Islam digunakan untuk pra-kampanye. Nauzubilah dzalik!" demikian Rachma.
Rencana pemerintah ini disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Kata dia, pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan draf Keputusan Presiden terkait pendirian Universitas Islam Internasional di Indonesia.
[ysa]
BERITA TERKAIT: