"Otopsi ulang ini menunjukkan bahwa independensi dan profesionalisme Tim Foresik Polri makin diragukan publik," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 14/4).
Neta menilai, kasus otopsi ulang jenazah Siyono menjadi pukulan telak bagi profesionlisme Polri. Selama ini sudah banyak keluhan publik terhadap prilaku Densus 88 yang cenderung menjadi eksekutor tapi tidak pernah ada evaluasi yg menyeluruh terhadap kinerja Densus dan tidak ada pengawasan yang maksimal.
"Kasus Siyono menjadi titik awal keberanian publik untuk menggugat kinerja Densus," demikian Neta.
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: