Relawan Komunitas Peduli ASEAN pun mengajak warga yang datang untuk menggunakan kaos bertuliskan nama provinsi, kota atau kabupaten di NKRI, atau kaos bertuliskan tujuan wisata, kuliner, budaya serta produk lokal Indonesia. Peserta pun diminta menggunakan ikat kepala merah putih.
"Kita juga mengajak para pejalan kaki menandatangani komitmen untuk terlibat mempromosikan Indonesia di media sosial," kata pendiri komunitas ini, Hariqo Wibawa, dalam keterangan beberapa saat lalu (Minggu, 13/3).
Hariqo menjelaskan bahwa Relawan Komunitas Peduli ASEAN (KAPAS) berdiri 22 Januari 2010, bertujuan meningkatkan gotong royong generasi muda untuk menjadikan Indonesia juara di ASEAN dan meningkatkan gotong royong generasi muda dalam memperjuangkan kepentingan nasional di kancah internasional.
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.