Demikian disampaikan Ketua Bidang Ekuin DPP PKS, Memed Sosiawan. Memed pun mengingatkan bahwa hal ini sesuai dengan Konstitusi Indonesia bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Menurut Memed, masyarakat Maluku sendiri tentunya menginginkan agar pengolahan gas alam cairnya dilakukan di daratan (Onshore). Sebabnya agar dapat dimanfaatkan lebih lanjut oleh industri hilir gas seperti industri pupuk dan petrokimia.
"Sehingga terjadi
trickle down effect yang dapat menumbuhkan perekonomian domestik Maluku," kata Memed beberapa saat lalu (Selasa, 1/3).
Memed pun menegaskan, pengolahan LNG Plant di daratan (Onshore) lebih ekonomis dibandingkan dengan floating Liquid Natural Gas (Offshore).
Dalam catatannya, pembangunan blok Masela dengan menggunakan FLNG (Offshore) tanpa ada fasilitas di darat akan memerlukan investasi sebesar 17,83 miliar dolar AS. Sedangkan pembangunan LNG Plant di daratan (Onshore) dapat diperkirakan memerlukan investasi sebesar 12 miliar dolar AS.
[ysa]
BERITA TERKAIT: