Proses Rekrutmen Polisi Terbukti Lemah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Sabtu, 27 Februari 2016, 10:57 WIB
Proses Rekrutmen Polisi Terbukti Lemah
ilustrasi/net
rmol news logo . Kasus kekerasan dan sadistik yang dilakukan oknum polisi terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya proses rekrutmen di Polri.

"Seakan psikotes dalam rekrutmen itu tidak mampu menyaring figur-figur yang bermasalah," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, dalam keterangan beberapa saat lalu (Sabtu, 27/2).

Pernyataan Neta ini terkait dengan kasus mutilasi yang dilakukan polisi. Neta mengingatkan bahwa kasus-kasus ini tak bisa didiamkan, dan karena itu Polri harus memperketat sistem rekrutment dan meningkatkan pengawasan yang ketat kepada jajaran bawahnya agar prilaku sadis tidak berkembang pesat di jajaran kepolisian.

"Prioritas Polri adalah membenahi sistem rekrutnya. Isu bayar membayar masuk polisi harus benar-benar diatasi agar orang-orang bermasalah tidak lolos menjadi polisi," demikian Neta. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA