Mukernas ini dilakukan setelah Menkumham, Yasonna Laoly, memperpanjang SK kepengurusan periode tersebut. Namun masalahnya, kehadiran Emron yang mengklaim diri sebagai Wakil Ketua Umum PPP hasil Muktamar Bandung, membuat ‎kalangan internal partai Kabah geram.
Salah satunya Ketua Angkatan Muda Ka'bah (AMK), Sudarto. Ia menyebut sikap Emron menciderai etika politik. Alasannya, Emron telah resmi mundur dari kepengurusan.
Emron mendapat posisi Komisaris PT Timah dan‎ mundur dari jabatan Wakil Ketua Umum PPP sejak 15 Maret 2015.
"Emron seperti mementingkan golongan, dan ini berakibat buruk buat islah," kata dia.
Memang, pengunduran diri Emron disampaikan secara tertulis maupun lisan kepada Ketua Umum DPP PPP. Emron menjelaskan, pengunduran dirinya merupakan penegasan dari keinginan untuk melakukan regenerasi dengan memberikan kesempatan kepada para kader yang lebih muda untuk mengisi jabatan-jabatan strategis partai sesuai dengan eranya.
Sebelumnya, Ketua Umum PPP hasil Muktamar Bandung, Suryadharma Ali (SDA), juga meminta Emron membatalkan Mukernas IV PPP tersebut.
Pesan itu disampaikan SDA kepada Wakil Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Humprey Djemat, selaku utusan khusus Ketua Majelis Syariah, KH. Maemoen Zubair, di Guntur, Senin lalu (21/2).
"Islah PPP itu sangat baik, namun harus dilakukan dengan cara yang baik dan memiliki landasan yang kuat dengan melibatkan semua pihak yang bertikai," ucap SDA.
Mukernas PPP di Ancol yang tidak melibatkan Ketua Umum SDA justru kontraproduktif dan berpotensi semakin memecah belah PPP. SDA sendiri mengaku belum pernah diajak bicara mengenai pelaksanaan Mukernas dan Muktamar PPP.
Emron Cs dianggap mengulangi kesalahan yang sama pada saat menyelenggarakan Muktamar Surabaya yang sudah dikalahkan di Mahkamah Agung. Pelaksanaan Mukernas tanpa melibatkan SDA Selaku Ketua Umum merupakan kecerobohan yang menjauhkan terwujudnya islah.
[ald]
BERITA TERKAIT: