Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir menyampaikan kabar mengejutkan itu setelah gedung kedutaan Saudi di Teheran diserbu demonstran yang memprotes eksekusi ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr.
Al-Nimr dieksekusi bersama 46 narapidana lainnya yang sebagian besar adalah anggota al-Qaeda, dan semuanya divonis bersalah atas dakwaan terorisme.
Jubeir mengatakan seluruh diplomat Iran harus meninggalkan Arab Saudi dalam 48 jam ke depan. Saudi sendiri telah mengevakuasi para diplomatnya dari Teheran, sebagaimana diberitakan televisi
al-Arabiya yang berbasis di Dubai.
Pengamat politik internasional, Arya Sandhiyudha, melihat sikap Saudi yang secara formal memutus hubungan diplomatik dengan Iran berpotensi membuat proxy war di Timur Tengah kian sulit diredam. Terutama di Suriah-Irak yang menjadi episentrum pergolakan kawasan yang juga melibatkan Rusia dan Turki yang kini juga bersitegang.
Persoalan lainnya, menurut Arya, yang merupakan kandidat Doktor Hubungan Internasional dari Fatih University Turki, kepada
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Selasa, 6/1), langkah ini akan menyulitkan Saudi sendiri, kalau negara-negara Sunni lain yang menjadi aliansi-nya tidak mengikuti langkahnya.
"Kerajaan dapat terisolasi," demikian Arya.
[ysa]
BERITA TERKAIT: