Para netizen kesal dengan ulah ugal-ugalan sopir Metromini yang menelan korban 18 jiwa terseÂbut. Agar kecelakaan serupa tidak terulang, para netizen menyerukan Pemprov DKI menghapus izin opÂerasi bus warna jingga tersebut.
Pasca kejadian itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI langsung membekukan trayek Metromini B 80 (Grogol-Kalideres). Tapi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih terlihat marah. Ahok, begitu Basuki disapa, jengkel karena banÂyaknya bus Metromini bobrok tapi masih beroperasi. Dia pun janji akan menertibkan semua bus Metromini yang tidak layak pakai.
"Tidak ada toleransi buat semua kendaraan umum yang tidak layak jalan di Jakarta. Tidak ada juga tolÂeransi buat Metromini," tegas Ahok di Balaikota, kemarin.
Ahok sebenarnya ingin memusÂnahkan semua bus reot. Sayangnya, Pemprov DKI tidak punya kewenanÂgan melakukan itu.
"Metromini yang jelek-jelek itu, kalau bisa dibuang saja. Masalahnya, saya tidak punya hak untuk memÂbuangnya. Yang pasti, semua kenÂdaraan yang tidak laiak akan terus kami tangkap," janjinya.
Kecelakaan itu juga mengundang perhatian Presiden Jokowi. Presiden meminta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan turun tangan dan beÂrembuk dengan Pemprov DKI untuk membereskan angkutan umum di Jakarta, terutama Metromini.
"Untuk kecelakaan antara Metromini dan KRL, saran beliau (Presiden) untuk Kementerian Perhubungan (adalah) rapat koordinasi dengan Gubernur DKI, supaya ada pembenahan disiplin Metromini," kata Jonan usai menghadap Presiden di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Di media sosial, kecelakaan ini menjadi viral alias telah menyebar sangat luas. Sejak kecelakaan terÂjadi hingga kemarin pagi, hastag Metromini menembus angka sekiÂtar 79.500 cuitan sehingga menÂjadi
trending topic di Twitter.
Para netizen terlihat sangat kesal. Misalnya, akun @liezaris yang tak kuasa menahan kekesalannya.
"(Mengendarai bus) udah kaya raja jalanan, kebut-kebutan, ugal-ugalan! Mereka pikir jalanan punya nenek moyangnya kali! Keterlaluan! Angkutan nggak layak pakai!" hardiknya.
Pemilik akun @rendrasoedjono sangat resah dengan keberadaan Metromini yang ugal-ugalan di jalan raya. Herannya, Dishub DKI seakan membiarkan kondisi itu.
"Mau tunggu sampai kapan sopir Metromini yang ugal-ugalan ini terus berkeliaran dengan bebas di jalanan Ibu Kota Pak Dishub?" tanyanya.
Akun @Rizal_jrs12 meminta agar pemerintah segara bersikap tegas dengan membekukan semua trayek. Soalnya, aksi ugal-ugalan yang berÂpotensi menyebabkan kecelakaan terjadi di hampir semua trayek.
"Nggak di Angke saja, hampir semuanya ugal-ugalan dan tak layak jalan. DLLAJ diam saja," sindirnya.
Agar korban tidak terus berjatuÂhan, onliner @kancah menyarankan Pemprov DKI segera menghapus Metromini sebagai angkutan umum di Jakarta.
"Stop operasional Metromini. Sudah terlalu banyak korban akiÂbat kearoganan pengemudinya," tulisnya.
Usulan lebih rinci disampaikan @ Ronald27D. Dia meminta pemerinÂtah melakukan audit dan evaluasi menyeluruh terhadap Metromini.
"Percuma dicabut tapi tidak adanÂya audit, kelalaian bakal terus terÂjadi. Pemerintah harus turun tangan. Bukan cuma di DKI aja," katanya.
Usulan lain disampaikan @retÂnopudji1. Menurutnya, Metromini dan angkutan umum lainnya masih dibutuhkan warga. Untuk membeÂnahinya cukup dengan pengambiÂlalihan operasional oleh pemerintah, bukan mencabut izin operasinya.
"Ambil alih aja Pak @basuki_btp Metromini, Mikrolet, Kopaja karÂena bikin macet dan kejar setoran. Kalau dikelola Pemprov bisa dengan sistem gaji," sarannya.
Tapi, ada juga netizen yang meÂnilai bahwa kesalahan bukan dari sisi Metromini saja. Dishub dan Polisi juga ikut salah karena selama ini sering membiarkan bus reot dan ugal-ugalan tetap jalan.
"Seharusnya Polisi lalu lintas dan DLLAJ meninjau kembali semuanya, mulai dari armada juga pengemudi tembak metromini yang ugal-ugalan," cuit @adetri59.
Akun @Tim_Pgbn ikut menyÂalahkan Dishub. Dia menuding, selama ini masih ada oknum Dishub yang suka menerima sogokan dari sopir Metromini.
"Apabila petugas Dinas Perhubungan bebas sogokan, dipastikan banyak Metromini tidak lulus KIR. Dengan sendirinya populasinya akan habis," katanya. ***
BERITA TERKAIT: