Film-film ini diproduksi khusus untuk acara Rekoleksi Memori untuk memperingati Hari HAM tahun ini. Keempat film adalah
Tida Lupa karya sutradara Asrida Elisabeth,
Tarung karya sutradara Steve Pillar Setiabudi,
Saudara dalam Sejarah karya sutradara Amerta Kusuma, dan
0990 karya sutradara Bayu.
Kecuali "0990" yang merupakan film fiksi, ketiga film lainnya adalah dokumenter.
Yulia Evina Bhara, yang merupakan produser keempat film ini, menjelaskan bahwa keempat film yang diproduksi adalah upaya untuk merumah-kacakan sejarah tentang tragedi kemanusiaan 65. Seperti Tida Lupa, di film ini Asrida bercerita tentang bagaimana orang yang berada di pelosok, di Pulau Flores nun jauh, kemudian bergabung menjadi anggota PKI yang merupakan partai resmi saat itu, akhirnya menjadi korban.
"Film ini menjadi ruang di mana untuk pertama kalinya saksi, korban yang selamat, dan keluarga dari korban yang hidup bercerita, setelah 50 tahun peristiwa itu terjadi," ujar Astrida dalam keterangan beberapa saat lalu (Minggu, 6/12).
Satu-satunya fiksi dalam film baru Rekoleksi Memori adalah 0990 yang berupaya menggambarkan sebuah dialog intim antara seorang tentara dan seorang tawanan; dialog tentang luka, kesetiaan, pengkhianatan, drama, dan teror.
[ysa]
BERITA TERKAIT: