Kepala BMKG: El Nino Tak Perlu Ditakutkan Tapi Harus Tetap Diwaspadai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Kamis, 25 Juni 2015, 07:20 WIB
Kepala BMKG: El Nino Tak Perlu Ditakutkan Tapi Harus Tetap Diwaspadai
ilustrasi/net
rmol news logo . Gejala El Nino diprediksi akan melanda beberapa wilayah Indonesia. Kondisi ini  dapat mengacaukan pasar pertanian. Sebab, para petani bertarung dengan kekeringan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), probabilitas El Nino terjadi berkisar 90 persen, hingga Nopember 2015 intensitasnya moderat.

Kondisi ini akan dimonitor secara terus menerus. Demikian disampaikan Kepala BMKG, Andi Eka Sakya. Menurutnya, El Nino bukan satu-satunya faktor pemicu kekeringan di sejumlah wilayah Indonesia. Faktor lain adalah Dipole Mode dan SST di Perairan Indonesia. Sementara hasil Monitoring perkembangan El Nino Sampai dengan awal Juni 2015 menunjukkan kondisi El Nino moderat (sedang).

Sementara itu, ungkapnya, daerah yang berpotensi terkena dampak El Nino meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Akibat El Nino, diperkirakan awal musim hujan 2015 di beberapa wilayah mengalami kemunduran.

"Ini terjadi akibat pola hujan berbeda di lintang selatan. Begitu kemarau dan El Nino akan berefek tinggi," katanya. kepada Rakyat Merdeka, beberapa waktu lalu.

Kondisi itu, sambungnya, tidak terlalu menakutkan walaupun harus tetap diwaspadai. Sementara indikasi kehadiran El Nino adalah terjadi pengurangan pasokan uap air di wilayah Indonesia, namun masih terdapat suplai uap air karena SST perairan Indonesia masih hangat. Anomali suhu di bawah muka laut di Pasifik Timur menunjukkan anomali positif dengan warna merah pada pertengahan Juni, yang menjadi indikasi kehadiran El Nino. 

"Sebagai informasi, Elnino adalah suatu gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu laut di Samudera Pasifik Equator. Perubahan iklim ini menyebabkan pasokan air ke Indonesia berkurang. Dampak El Nino berbeda di tiap daerah, tergantung kelembaban di daerah masing-masing," demikian Andi Eka Sakya. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA