DMC Dompet Dhuafa dan divisi pendidikan Dompet Dhuafa pun bersinergi untuk mengasah kompetensi masyarakat Rohingya.
"Pertama, mereka harus memiliki keterampilan untuk mengurus administrasi," kata General Manager Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa, Sri Nurhidayah, dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 25/6).
Menurut Sri, para pengungsi harus memiliki kemampuan untuk bertahan. Para pengungsi, misalnya, harus bisa bertahan ketika mengalami sakit, dari itu pengungsi Rohingya harus bisa bertahan dari segi kesehatan.
"Mereka juga membutuhkan pendidikan untuk mengetahui tentang kesehatan reproduksi, juga anak-anak harus didampingi dalam hal pendidikannya," ungkapnya.
Ia menambakan, divisi pendidikan Dompet Dhuafa akan memonitoring untuk memastikan tercapainya target kompetensi. Divisi pendidikan juga akan memastikan jika di akhir program ini pengungsi Rohingya memiliki sertifikasi.
Sri melanjutkan, sertifikasi tersebut sebagai penunjuk bahwa mereka mampu berbahasa Inggris dan memiliki keterampilan.
[ysa]