Kabinet Jokowi-JK Amatiran, Indonesia Memasuki Masa Resesi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Sabtu, 16 Mei 2015, 08:15 WIB
Kabinet Jokowi-JK Amatiran, Indonesia Memasuki Masa Resesi
jokowi-jk/net
rmol news logo . Pembatalan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menjelang tengah malam menunjukkan pemerintahan atau kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla yang amatiran.

"Saya kira pembatalan kenaikan harga BBM karena istana takut di demo mahasiswa, dan rakyat yang sedang terpuruk. Khususnya kekawatiran pemerintah menghdpi kemungkinan demo 20 Mei ini," ungkap ekomom Fuad Bawazir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat malam (15/5).

"Jadi siap-siap saja kalau kenaikan akan tetap terjadi setelah 20 Mei, atau mungkin setelah lebaran," ungkap Fuad, yang merupakan mantan Menteri Keuangan.

Fuad memprediksi ekonomi Indonesia akan semakin terpuruk karena daya beli masyarakat akan turun akibat inflasi. Padahal pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang konsumsi.

"Nah, karena daya beli konsumen turun, maka konsmsi turun. Pertumbuhan ekonomi turun lagi, alias produksi menurun, karena kurangnya pembeli. PHK dan kemiskinan akan naik," sambung Fuad.

Hal yang luar biasa, lanjut Fuad, justru pemerintah yang mengawali inflasi atau melambatkan pertumbuhan ekonomi, dengan menaikkan harga BBM, tarif dasar listik, dan biaya transportasi yang kemudian memicu yang lain.

"Biasanya, jelang bulan puasa seperti saat-sata begini Pasar sudah ramai. Kini semua pasar, juga pasar Tanah Abang, sepi. Indonesia memasuki masa resesi," demikian Fuad. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA