"Kopassus sekarang lebih humanis. Apalagi dengan paradigama senyum, sapa dan salamnya," kata Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi, saat berbincang terkait dengan peringatan Hari Ulang Tahun Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke-63 yang akan digelar Rabu besok (29/4).
Hendardi sendiri punya kesan khusus dengan Kopassus dalam dua tahun terakhir ini. Selama ini ia sering mengkritik Kopassus, terutama terkait dengan isu hak asasi manusia (HAM), yang salah satunya kasus Cebongan.
"Saya suka kritik Kopassus, tapi saya malah diundang Kopassus. Awalnya saya kaget. Saya diundag Rapim Kopassus dan diminta masukannya secara terbuka. Ini perkembangan luar biasa. Ini menarik," ungkap Hendardi.
Hendardi berharap Kopassus, dan TNI secara umum, tidak digunakan oleh rezim pemerintahan tertentu untuk kepentingan politik sempit. Kemanusiaan dan politik kenegaraan harus benar-benar dijunjung Kopassus.
"Dengan demikian, nama Kopassus yang menjadi salah satu pasukan terbaik di dunia ini akan semakin harum," demikian Hendardi.
[ysa]
BERITA TERKAIT: