"Beberapa teman jurnalis masih mengira Kim Jong Un akan datang ke Bandung untuk menghadiri peringatan 60 tahun KAA. Saat bertemu saya mereka bertanya apakah benar Kim Jong Un akan datang," ujarTeguh melalui akun Facebook-nya, Minggu (5/4).
Teguh berkunjung ke Bandung untuk menemani dua sahabatnya dari Korea Utara, Kim Un Chol dan Ri Yong Min, yang baru datang dari Pyongyang. Kedatangan mereka ke Indonesia untuk mempersiapkan cetakan kedua buku "President Sukarno and President Kim Il Sung" yang ditulis Rachmawati Soekarnoputri. Di Bandung, Teguh antara lain menemani Kim dan Ri yang ingin berkunjung ke sel Bung Karno di Penjara Bantjeuy, Gedung Indonesia Menggugat, dan Gedung Merdeka.
Kabar Kim Jong Un akan hadir di Bandung sebelumnya diberitakan dengan mengutip pernyataan Walikota Ridwan Kamil. Terbaru, kabar serupa diberitakan dengan mengutip pernyataan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Setiap kali ada kabar itu, kata Teguh, pihak Kedutaan Besar Korea Utara di Jakarta selalu menghubungi dirinya, bertanya sumber kabar tersebut dari mana. Pihak Korea Utara bingung mengapa ada informasi Kim Jong Un akan hadir. Dubes Ri Jong Ryul pun, sebut Teguh, sudah pernah menyampaikan bantahan.
"Informasi resmi yang saya tahu, delegasi Korut akan dipimpin Presiden Presidium Majelis Tertinggi Rakyat, Kim Yong Nam, yang sudah beberapa kali ke Indonesia," kata Teguh.
Selain itu, dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga mengatakan, undangan yang dikirim Kementerian Luar Negeri RI untuk peringatan KAA di Bandung ditujukan kepada Presiden Kim Yong Nam. Undangan disampaikan saat Dubes Bambang Hiendrasto menyerahkan surat kepercayaan kepada Kim Yong Nam pada Januari 2015 lalu.
"Terlepas dari kekeliruan ini, kami dari Perhimpunan Persahabatan Indonesia Korut berterima kasih atas antusiasme kawan-kawan semua," demikian Teguh.
[dem]
BERITA TERKAIT: