Pungli ke Pengepul Sampah, Disebut untuk Tutupi Biaya Operasional?

Selasa, 17 Februari 2015, 17:12 WIB
Pungli ke Pengepul Sampah, Disebut untuk Tutupi Biaya Operasional?
ILUSTRASI/IST
rmol news logo Kasie Suku Dinas (Sudin) Kebersihan Kecamatan Ciracas, M. Kusumawati mengaku belum mengetahui ada pungutan liar (pungli) di depo sampah Ciracas.

"Saya belum tahu kalau ada pungli. Nanti akan kita cek," ungkap Kusumawati saat dihubungi RMOLJakarta, Selasa, (17/2).

Namun menurut wanita yang baru menjadi Kasie kurang dari dua bulan ini, kalaupun ada pungutan, kemungkinan itu untuk menutupi biaya operasional, yang harus ditanggung depo.

"Selama ini kita ada biaya opersional yang belum dianggarkan sudin. Itu semua harus kita tanggulangi sendiri," ungkap Kusumawati.

Untuk mengangkut sampah dari Depo ke Bantar Gebang saja, tutur Kusumawati, minimal harus ada anggaran Rp50 ribu sampai Rp100 ribu.

"Belum lagi kalau ada kerusakan seperti pecah ban, atau kerusakan lainnya. Semua harus kita tanggung sendiri. Belum ada anggaran dari Sudin," ungkapnya.

Kusumawati berharap, kedepan Sudin menyiapkan juga anggaran operasional depo, sehingga mereka tidak kebingungan lagi mencari anggaran.

Sedangkan berdasarkan pantauan RMOLJakarta, di depo sampah Ciracas memang ada beberapa pekerja tambahan yang bukan bagian dari Sudin Kebersihan. Mereka mengaku, mendapat bayaran dari petugas depo.

"Kita bantu-bantu disini mas nurunin sampah dari gerobak dan mobil. Ada upah dari depo," ungkap Noin, salah satu pekerja lepas di depo sampah Ciracas. [Zulfahmi Jamba/sim/jkt/man]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA