Demikian disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (16/1).
"Nggak akan pernah cukup (mengatasi kemacetan). Jepang juga masih macet kok (yang lengkap alat transportasi massalnya)," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini.
Satu-satunya cara agar kemacetan bisa terurai menurut versi Ahok adalah mendorong warga Jakarta beralih ke transportasi umum. Namun dengan satu syarat, bus dan commuter line yang tersedia sudah nyaman dan aman. Mendorong masyarakat menengah ke atas menggunakan alat transportasi umum adalah tujuan utama Ahok.
"Yang ada harus memaksa orang pindah ke transportasi umum, tapi sudah nyaman. Kalau dipaksa sekarang ya kita mulai pembatasan dengan ERP, bahan bakar subsidi dan parkir. Orang kaya juga kalau ke Singapura naik MRT kok karena naik taksi juga mahal kan," katanya.
Untuk itu, Ahok berharap pembelian ribuan unit bus Transjakarta tahun 2015 ini tidak gagal lagi seperti sebelumnya. Ia mengaku tidak akan membiarkan DKI membeli bus dengan kualitas sembarangan sehingga memicu kerusakan dan kecelakaan saat beroperasi.
"Sekarang kita sudah nemu yang kelas Eropa dan masuk dalam e-Katalog. Jadi nggak beda dengan kita beli Toyota, Honda atau Suzuki," pungkasnya.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BACA JUGA: