Jokowi, begitu biasa disapanya, pun tak mau dipersalahkan jika bus yang dibeli Dishub DKI jauh dari spesifikasi dan standar resmi.
"Seumpama saya memerintahkan kamu beli sabun wangi, terus kamu belikan saya sabun colek
gimana?," ujarnya di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (18/9).
Mekanisme pembelian bus juga tidak bisa asal nunjuk tapi melalui lelang yang harus dipatuhi ketentuannya.
"Beli itu tidak bisa langsung tunjuk, beli bus harus Mercy, beli bus harus Volvo,
kan nggak bisa ada mekanisme lelang yang harus diikuti," katanya.
Bila terjadi kesalahan dalam pembelian, menurut Jokowi, hal itu menjadi tanggung jawab dinas terkait, dalam hal ini Dinas Perhubungan selaku pengguna anggaran.
"Ini ada kebijakan ini ada yg pengguna anggarannya yaitu di dinas," imbuhnya.
Ketika disinggung penahanan mantan anak buahnya Udar Pristono, Jokowi enggan berkomentar.
"Itu wilayah hukum lah," tandasnya.
[wid]