Mengapa Jokowi Pilih Rini Suwandi, Sosok yang Kontroversial Itu?

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-5'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
OLEH: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Selasa, 05 Agustus 2014, 11:54 WIB
Mengapa Jokowi Pilih Rini Suwandi, Sosok yang Kontroversial Itu?
rini suwandi/net
rmol news logo . Rini Soemarno Soewandi akhirnya dipercaya menjadi Kepala Staf Kantor Transisi Jokowi-JK. Kantor ini dinilai sebagai pola demokrasi yang baru dalam menyiapkan pemerintahan yang baru, juga dinilai sebagai ambisi kekuasaan yang tak terbendung mengingat masih ada proses di Mahkamah Konstitusi (MK) yang masih berjalan.

Di luar pro dan kontra soal peran kantor ini, yang juga disebutkan mau me-list bakal calon menteri, kehadiran Rini sebagai kepala Staf ini pun memicu kontroversi baru. Benarkah Jokowi yang secara pasti menunjuk Rini? Apakah ada peran sosok-sosok yang berada di belakang layar dalam penunjukan ini?

Saat proses Pilpres, nama Rini sempat mencuat dan jadi perbincangan di kalangan internal partai pengusung Jokowi-JK. Pembicaraan ini lebih terkesan negatif, daripada positif.

Ketika itu, saat pemilihan presiden tinggal menghitung hari, dan sisa waktu kampanye pun semakin sempit, logistik dan amunisi tim Jokowi-JK benar-benar tersendat. Dana pemenangan kampanye belum cair secara maksimal.

Dana ini bukan tidak ada. Sebab bantuan dari pengusaha yang bersimpati pada perjuangan Jokowi-JK cukup melimpah. Persoalannya, dana ini tertahan, atau lebih tepatnya ditahan, oleh segelintir orang yang dikenal sangat dekat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Megawati sendiri dikabarkan tidak tahu persoalan ini.

Disebutkan, dalam informasi yang diterima dan cukup beredar di kalangan terbatas itu, di antara orang yang menahan dana kampanye itu adalah Rini Suwandi. Meski Rini dikenal sebagai orang kepercayaan Megawati, namun sumber lain menyebutkan kepercayaan Megawati kepadanya mulai berkurang. Komunikasi Megawati dengan Rini  cuma sekedar perbincangan ringan seperti soal tanaman, yang memang menjadi hobi Megawati.

Gara-gara Rini ini, gerakan tim pemenangan Jokowi-JK menjadi sangat terbatas. Namun di saat yang sama tidak ada berani yang mengeluh.  Pilihan yang dilakukan akhirnya berjuang dan berdarah-darah mencari dana sendiri. Relawan akhirnya bergerak dengan dana masing-masing. Ada juga relawan yang aktif mencari dana sendiri di tengah peperangan yang kian panas itu. Untung saja, mental gotong royong masih ada di sebagian elit PDI Perjuangan.

Ini satu kontroversi Rini. Kontroversi lain Rini adalah terkait dengan jabatannya di masa lalu. Perempuan kelahiran Maryland, Amerika Serikat pada 9 Juni 1958 ini adalah mantan Presiden Direktur PT Astra Internasional. Astra, yang dimiliki oleh Edward Soerjadjaja, disebutkan sebagai penyokong dana sejak Jokowi maju dalam Pilkada DKI Jakarta.

Penujukan Rini pun dinilai semakin memperkeruh politik internal. Sebab banyak pihak yang sebenarnya tidak suka dengan sosok yang dinilai bisa merepotkan Jokowi sendiri itu. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA