Peringatan itu disampaikan pengamat politik senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti dalam diskusi "Presiden Boneka" di Media Center Jokowi 4 President di Jakarta, Kamis, (8/5).
"Jangan
take it for granted bahwa Jokowi pasti menang. Karena bukan mustahil Prabowo (Subianto) dengan kekuatan ekonominya, apalagi jika dia sama Hatta (Rajasa) yang sama-sama kuat ekonominya maka akan melakukan serangan fajar dan kubu Jokowi nggak bisa membendung serangan fajar itu," ujarnya.
Ikrar juga menyangkal soal sebutan "presiden boneka" yang sering disematkan pada Jokowi. Menurutnya, capres dari partai Gerindra, Prabowo juga sering melakukan perjalanan keluar negeri menjelang pilpres.
"Dia dibilang presiden boneka, gimana dengan Prabowo yang juga bolak-blaik ke Singapura? Apa nggak merendahkan kita yang ukurannya saja jauh lebih besar dari Singapura?" sambungnya.
Atas dasar ini, Ikrar tidak mempercayai anggapan yang banyak menyebut bahwa Jokowi adalah calon presiden boneka untuk pihak manapun. "Saya sih nggak yakin sama anggapan itu, mau boneka bu Mega atau Amerika," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: