Masyarakat Desak Petugas Lebih Sigap Awasi Taman

Dirusak Hingga Jadi Tempat Mangkal PSK

Rabu, 16 April 2014, 09:53 WIB
Masyarakat Desak Petugas Lebih Sigap Awasi Taman
ilustrasi
rmol news logo Saat ini, tak sedikit taman yang sudah tidak lagi berfungsi sebagai rekreasi di tengah kota atau sebagai paru-paru kota. Namun, sudah beralih fungsi menjadi lokasi mangkalnya para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) hingga pekerja seks komersial (PSK).

Beralih fungsinya taman di ibukota ini, membuat masyarakat menjadi cemas dan tidak nya­man. Kurangnya pengawasan dari pe­tugas dan dinas terkait menja­di salah satu penyebabnya.

Salah satu warga Kelapa Ga­ding Barat, Syahrul menu­turkan, Taman Tablo yang berada di ka­wasan Kelapa Gading Barat, juga menjadi salah satu lokasi yang kerap dijadikan tempat mangkal para PSK.

“Biasanya kalau sudah pukul 9 malam sampai menjelang su­buh, taman itu sudah ramai PSK yang mencari pria hidung belang. Soalnya kalau jam-jam segitu kan taman sudah gelap dan sepi,” ungkapnya.

Dikatakan Syahrul, bebasnya para PSK tidak terlepas dari pe­nerangan yang minim di taman sepanjang 300 meter itu. Selain itu, walaupun sudah berulang kali ditertibkan, bila tak ada pe­nga­was­an, para PSK akan kembali datang.

“Yang paling khawatir, jalan di sekitar Taman Tablo itu kan jalan besar, anak-anak kerap me­lintas. Ini kan bahaya kalau anak-anak juga sampai mengenal hal-hal se­perti itu,” ucapnya.

Dia berharap, ada petugas yang berjaga di kawasan tersebut se­hingga bisa mencegah marak­nya PSK berkeliaran di taman.

Selain di kawasan Taman Tab­lo, di kawasan Jakarta Sela­tan, Taman Ayodya, juga di­sinya­lir menjadi tempat mangkalnya PSK. Taman yang belum setahun ber­operasi ini, memang mulai ra­­mai pengunjungnya karena me­miliki fasilitas lengkap.

Para PSK yang merupakan pin­dahan dari kawa­san Jalan Ma­hakam, kini telah melirik tersebut sebagai lokasi mangkal baru. Angga, yang kerap nong­krong di kawa­san tersebut mengatakan, memang secara kasat mata PSK yang berada di Taman Ayodya tersebut tidaklah begitu mencolok.

“Banyak yang bilang, mereka membaur sama pe­ngunjung. Tapi nanti mereka nawarin harga ke la­ki-laki hidung belang,” ceritanya.

Angga pun mengaku tidak nya­man dengan keberadaan mereka, termasuk masyarakat yang mau se­kadar duduk dan menikmati fa­silitas taman.

“Ini taman kan ada WiFi-nya, toilet, panggung teater dan fa­silitas lainnya, jadi sia-sia karena ter­ganggu oleh hal seperti itu,” ucapnya.

Belum lagi perilaku pengun­jung yang juga kerap berbuat me­sum di Taman Ayodya, sema­kin membuat keberadaan taman tak lagi nyaman.

Selain di Jl Mahakam dan Ta­man Ayodya, kata Angga, be­be­rapa daerah lain yang dijadikan tempat mangkal PSK adalah Jalan Falatehan dan paling ba­nyak berada di sepu­taran ka­was­an Blok M, Jakarta Selatan.

Tak hanya taman yang dijadi­kan tempat mangkal, beberapa fasilitas juga kerap dirusak dan tidak terawat. Ini terjadi lantaran minimnya penga­wasan petugas. Seperti yang terjadi pada fasilitas bangku taman di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat.

Sebuah bangku taman telah di­rusak dan digergaji oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Besi penyangga bangku hilang dan bangku itu reyot. Belum lagi di sekeliling bangku taman itu juga banyak sampah berserakan dan tercium bau pesing menye­ngat dari tembok lahan kosong di belakang bangku taman.

Padahal, bangku tersebut merupakan fa­silitas umum yang kerap digu­na­kan warga, namun kondisinya malah memprihatinkan. 

Juni, Seluruh Taman Dipasangi CCTV

Untuk mengatasi semakin tak terawat dan banyaknya taman yang beralih fungsi, Wakil Gu­bernur DKI Jakarta Basuki Tja­haja Purnama (Ahok) mengung­kapkan, saat ini sebagian besar taman telah dilengkapi kamera penga­was (CCTV). Hal itu dinilai penting agar penyalahgunaan taman tidak­lah terjadi.

   “Setidaknya Juni men­datang semua taman sudah akan selesai dipasangi CCTV. Saat ini sete­ngahnya sudah ber­operasi seper­ti yang ada di La­pangan Ban­teng, itu kerja sama dengan Ho­tel Bo­robudur, biar pengawas­annya le­bih jelas," ucap Ahok.

Menurut Ahok, saat ini proses pemasangan CCTV masih dalam tahap pemasangan jari­ngan ka­bel optik. Nantinya, ja­ringan ter­sebut akan terpasang secara op­timal dan saling ter­integrasi.

“Untuk CCTV kemarin kita mau narik yang fiber optik, tapi ada masalah karena harus sewa dan sebagainya. Kalau itu sudah ketarik semua dan jalurnya su­dah dilewatin, baru bisa kita pasang,” ujar politisi Partai Ge­rindra ini.
Pemasangan CCTV di taman, lanjut Ahok, merupakan bagian ren­cana Pemprov DKI Jakarta yang ingin membenahi kawasan  taman demi mewujudkan Jakarta yang rindang dan asri serta bebas tindak kriminal.

“Rencananya kita juga mau lengkapi semua taman dengan tempat duduk. Semua taman kan me­mang harus ada tempat du­duk­nya. Pokoknya semua dila­kukan bertahap," tutur bekas Bu­pati Be­litung Timur itu.

Terkait kerusakan pada fasilitas bangku taman, Kepala Dinas Per­tamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar telah menginstruksikan Kepala Sek­si Pengamanan dan Penerti­ban Di­nas Pertamanan dan Pema­kam­an DKI Jakarta Salim. Terutama me­lakukan patroli di kawasan Du­kuh Atas, Jakarta Pusat.

“Pelakunya harus ditangkap, diberi sanksi dan diberi efek jera. Karena kerusakan dan pengger­gajian bangku taman termasuk tin­dak kriminal. Sanksi pidana bakal dikenakan bagi warga yang kedapatan melakukan pengru­sakan,” tegas Nandar.

Saat ini pihaknya juga mela­kukan patroli dan memeriksa ke­rusakan bangku taman di lokasi lain­nya. Ia menduga, hilangnya besi dikarenakan dua hal. Perta­ma, ada oknum yang ingin me­nguji kinerja Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Kedua, ini murni kriminalitas. Meski demi­kian, saat pelakunya tertangkap nanti, ia ingin media dapat mem­buat malu pelaku.

Nandar pun mengatakan, peru­sakan bangku taman ini belum dilaporkannya kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Joko­wi). Pi­haknya baru akan melapor­kan peristiwa itu setelah investi­gasi dilaksanakan.

Soal peng­gantian bangku ta­man tersebut, dia akan meng­in­ventarisasi terlebih dahulu bang­ku taman mana saja yang rusak. Setelah itu, baru akan mengganti bangku taman yang rusak itu dengan yang baru.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA