Beralih fungsinya taman di ibukota ini, membuat masyarakat menjadi cemas dan tidak nyaÂman. Kurangnya pengawasan dari peÂtugas dan dinas terkait menjaÂdi salah satu penyebabnya.
Salah satu warga Kelapa GaÂding Barat, Syahrul menuÂturkan, Taman Tablo yang berada di kaÂwasan Kelapa Gading Barat, juga menjadi salah satu lokasi yang kerap dijadikan tempat mangkal para PSK.
“Biasanya kalau sudah pukul 9 malam sampai menjelang suÂbuh, taman itu sudah ramai PSK yang mencari pria hidung belang. Soalnya kalau jam-jam segitu kan taman sudah gelap dan sepi,†ungkapnya.
Dikatakan Syahrul, bebasnya para PSK tidak terlepas dari peÂnerangan yang minim di taman sepanjang 300 meter itu. Selain itu, walaupun sudah berulang kali ditertibkan, bila tak ada peÂngaÂwasÂan, para PSK akan kembali datang.
“Yang paling khawatir, jalan di sekitar Taman Tablo itu kan jalan besar, anak-anak kerap meÂlintas. Ini kan bahaya kalau anak-anak juga sampai mengenal hal-hal seÂperti itu,†ucapnya.
Dia berharap, ada petugas yang berjaga di kawasan tersebut seÂhingga bisa mencegah marakÂnya PSK berkeliaran di taman.
Selain di kawasan Taman TabÂlo, di kawasan Jakarta SelaÂtan, Taman Ayodya, juga diÂsinyaÂlir menjadi tempat mangkalnya PSK. Taman yang belum setahun berÂoperasi ini, memang mulai raÂÂmai pengunjungnya karena meÂmiliki fasilitas lengkap.
Para PSK yang merupakan pinÂdahan dari kawaÂsan Jalan MaÂhakam, kini telah melirik tersebut sebagai lokasi mangkal baru. Angga, yang kerap nongÂkrong di kawaÂsan tersebut mengatakan, memang secara kasat mata PSK yang berada di Taman Ayodya tersebut tidaklah begitu mencolok.
“Banyak yang bilang, mereka membaur sama peÂngunjung. Tapi nanti mereka nawarin harga ke laÂki-laki hidung belang,†ceritanya.
Angga pun mengaku tidak nyaÂman dengan keberadaan mereka, termasuk masyarakat yang mau seÂkadar duduk dan menikmati faÂsilitas taman.
“Ini taman kan ada WiFi-nya, toilet, panggung teater dan faÂsilitas lainnya, jadi sia-sia karena terÂganggu oleh hal seperti itu,†ucapnya.
Belum lagi perilaku pengunÂjung yang juga kerap berbuat meÂsum di Taman Ayodya, semaÂkin membuat keberadaan taman tak lagi nyaman.
Selain di Jl Mahakam dan TaÂman Ayodya, kata Angga, beÂbeÂrapa daerah lain yang dijadikan tempat mangkal PSK adalah Jalan Falatehan dan paling baÂnyak berada di sepuÂtaran kaÂwasÂan Blok M, Jakarta Selatan.
Tak hanya taman yang dijadiÂkan tempat mangkal, beberapa fasilitas juga kerap dirusak dan tidak terawat. Ini terjadi lantaran minimnya pengaÂwasan petugas. Seperti yang terjadi pada fasilitas bangku taman di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat.
Sebuah bangku taman telah diÂrusak dan digergaji oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Besi penyangga bangku hilang dan bangku itu reyot. Belum lagi di sekeliling bangku taman itu juga banyak sampah berserakan dan tercium bau pesing menyeÂngat dari tembok lahan kosong di belakang bangku taman.
Padahal, bangku tersebut merupakan faÂsilitas umum yang kerap diguÂnaÂkan warga, namun kondisinya malah memprihatinkan.
Juni, Seluruh Taman Dipasangi CCTVUntuk mengatasi semakin tak terawat dan banyaknya taman yang beralih fungsi, Wakil GuÂbernur DKI Jakarta Basuki TjaÂhaja Purnama (Ahok) mengungÂkapkan, saat ini sebagian besar taman telah dilengkapi kamera pengaÂwas (CCTV). Hal itu dinilai penting agar penyalahgunaan taman tidakÂlah terjadi.
“Setidaknya Juni menÂdatang semua taman sudah akan selesai dipasangi CCTV. Saat ini seteÂngahnya sudah berÂoperasi seperÂti yang ada di LaÂpangan BanÂteng, itu kerja sama dengan HoÂtel BoÂrobudur, biar pengawasÂannya leÂbih jelas," ucap Ahok.
Menurut Ahok, saat ini proses pemasangan CCTV masih dalam tahap pemasangan jariÂngan kaÂbel optik. Nantinya, jaÂringan terÂsebut akan terpasang secara opÂtimal dan saling terÂintegrasi.
“Untuk CCTV kemarin kita mau narik yang fiber optik, tapi ada masalah karena harus sewa dan sebagainya. Kalau itu sudah ketarik semua dan jalurnya suÂdah dilewatin, baru bisa kita pasang,†ujar politisi Partai GeÂrindra ini.
Pemasangan CCTV di taman, lanjut Ahok, merupakan bagian renÂcana Pemprov DKI Jakarta yang ingin membenahi kawasan taman demi mewujudkan Jakarta yang rindang dan asri serta bebas tindak kriminal.
“Rencananya kita juga mau lengkapi semua taman dengan tempat duduk. Semua taman kan meÂmang harus ada tempat duÂdukÂnya. Pokoknya semua dilaÂkukan bertahap," tutur bekas BuÂpati BeÂlitung Timur itu.
Terkait kerusakan pada fasilitas bangku taman, Kepala Dinas PerÂtamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar telah menginstruksikan Kepala SekÂsi Pengamanan dan PenertiÂban DiÂnas Pertamanan dan PemaÂkamÂan DKI Jakarta Salim. Terutama meÂlakukan patroli di kawasan DuÂkuh Atas, Jakarta Pusat.
“Pelakunya harus ditangkap, diberi sanksi dan diberi efek jera. Karena kerusakan dan penggerÂgajian bangku taman termasuk tinÂdak kriminal. Sanksi pidana bakal dikenakan bagi warga yang kedapatan melakukan pengruÂsakan,†tegas Nandar.
Saat ini pihaknya juga melaÂkukan patroli dan memeriksa keÂrusakan bangku taman di lokasi lainÂnya. Ia menduga, hilangnya besi dikarenakan dua hal. PertaÂma, ada oknum yang ingin meÂnguji kinerja Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Kedua, ini murni kriminalitas. Meski demiÂkian, saat pelakunya tertangkap nanti, ia ingin media dapat memÂbuat malu pelaku.
Nandar pun mengatakan, peruÂsakan bangku taman ini belum dilaporkannya kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (JokoÂwi). PiÂhaknya baru akan melaporÂkan peristiwa itu setelah investiÂgasi dilaksanakan.
Soal pengÂgantian bangku taÂman tersebut, dia akan mengÂinÂventarisasi terlebih dahulu bangÂku taman mana saja yang rusak. Setelah itu, baru akan mengganti bangku taman yang rusak itu dengan yang baru. ***