Dirut Adhi Karya: Tuduhan Edward Soeryadjaya Sangat Keji

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 21 Februari 2014, 19:55 WIB
rmol news logo Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Kiswo Darmawan menyesalkan tudingan  Komisaris Utama PT Jakarta Monorail (JM), Edward Soeryadjaya bahwa pihaknya menggelembungkan harga tiang pancang monorel sebesar Rp 53 miliar.

"Kata tudingan menggelembungkan harga tiang pancang ini sangat memprihatinkan kami. Bagi kami, tudingan itu merupakan tuduhan yang sangat keji buat Adhi Karya. Bener loh saya katakan keji," ujar Kiswo dalam acara jumpa pers di Kantor PT Adhi Karya, Jalan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (21/2).

Secara tidak langsung, menurut Kiswo, Edward menuding Adhi Karya melakukan korupsi. Padahal Adhi Karya telah menyatakan diri sebagai BUMN bersih.

Kiswo mengatakan, Adhi Karya akan mengambil jalur hukum jika memang tak ada niat positif dari pihak JM atas putusan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Namun, untuk sementara pihaknya akan mengambil langkah normatif berupa klarifikasi melalui media massa untuk semua pemberitaan yang tengah beredar.

"Lalu kami akan mempertanyakan kepada mereka (PT JM)) mengapa sampai mengeluarkan pernyataan tersebut. Jadi langkah hanya normatif saja. Barangkali mereka belum sadar, makanya kami berikan alat penyadar," paparnya.

Di sisi lain, Kiswo juga menyayangkan pernyataan  Menteri BUMN, Dahlan Iskan yang dinilainya justru menambah kisruh rencana pembangunan proyek monorel. Dahlan Iskan dinilai menimbulkan kesan seolah-olah Adhi Karya iri karena Gubernur DKI lebih memilih mitra kerja dari China daripada BUMN sendiri. Apalagi, Adhi Karya sudah memiliki rencana pembangunan rute Monorel sendiri.

"Justru kami ini korban. Tidak ada pencitraan apa pun yang kami lakukan terhadap masalah ini. Justru citra kami yang rusak, padahal kami sedang berupaya menjadi BUMN yang bersih. Jadi buat apa kami iri dengan PT JM. Lah wong hutang mereka kepada kami sejak tahun 2007 belum dibayar hingga saat ini," tegasnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA