Menurut
Straits Times, penelitian tentang kehidupan kelam dunia malam di Singapura itu dituliskan dalam sebuah laporan setebal 144 halaman. Laporan itu dirilis minggu lalu.
Adalah akademisi Singapura Dr Sallie Yea yang melakukan penelitian. Asisten profesor bidang geografi di National Institute of Education itu mewawancarai 87 wanita yang ditipu sehingga terjebak dalam kehidupan esek-esek di Singapura.
Dalam penelitian itu antara lain disebutkan, wanita pekerja seks komersial dari Filipina dirayu oleh pacar atau teman dekat mereka untuk datang ke Singapura dan dijanjikan lapangan pekerjaan seperti pramusaji.
Sementara wanita pekerja seks komersial dari Indonesia yang dijadikan
sample dalam survei ini telah bekerja sebagai pelacur di Batam. Mereka datang ke Singapura dan beroperasi di jalanan dan hotel-hotel murah. Namun demikian, aktivitas pelacuran mereka diawasi dengan ketat oleh mucikari lokal.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan belum menerima laporan penelitian yang dilakukan Dr Sallie Yea.
"Kami menunggu dia (Dr Sallie Yea) mendiskusikan hasil penelitiannya dengan kami," demikian jurubicara Kementerian Dalam Negeri.
[dem]
BERITA TERKAIT: