Peringkat Kemudahan Berinvestasi di Indonesia Anjlok Bukti Otda Gagal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 30 Oktober 2013, 08:56 WIB
Peringkat Kemudahan Berinvestasi di Indonesia Anjlok Bukti Otda Gagal
dahnil anzar simanjuntak/net
rmol news logo Indonesia tidak banyak melakukan perubahan dalam mengurangi permasalahan hambatan-hambatan investasi yang selama ini terjadi, seperti infrastruktur dan masalah perizinan di birokrasi.

Hal itu menjadi alasan anjloknya peringkat kemudahan berinvestasi di Indonesia dari peringkat 116 ke-120 Doing Business 2014 versi lama resmi Bank Dunia.

Anjloknya peringkat Doing Business ini juga menjadi indikasi gagalnya otonomi daerah di Indonesia. Karena permasalahan infrastruktur dan perizinan ini juga disebabkan absennya pemerintah daerah memperbaiki iklim usaha di daerah.

"Oleh sebab itu penting memperbaiki perencanaan pembangunan yang mengkoneksikan pemerintah pusat dan daerah secara terang," ujar ekonom Dahnil Anzar Simanjuntak (Rabu, 30/10).

Kedua, betul Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura yang ukuran ekonominya lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia, seperti disampaikan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu).

"Tetapi perlu diingat, baiknya peringkat Doing Business 2014, Malaysia (urutan 6) dan Singapura (urutan 1) sebagai tetangga terdekat Indonesia, akan mempengaruhi tingkat Investasi ke Indonesia, Malaysia atau negara tetangga seperti Filipina yang menduduki urutan 18 dan Thailand urutan 108 akan menjadi pilihan investor dibandingkan Indonesia, yang menduduki urutan 120," tandasnya.  [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA