M. Rahmad merupakan moderator diskusi "Dinasti Politik Vs Meritrokrasi" di markas PPI pada Jumat kemarin; sedangkan Sri Mulyono panitia yang bertugas menjemput Prof. Subur, yang diagendakan menjadi pembicara.
Setelah M. Rahmad dan Sri Mulyono, giliran Prof. Subur akan menggelar jumpa pers perihal isu "penjemputan dirinya oleh BIN" di Jalan, Kertanegara, Nomor 49, Jakarta pada pukul 12.00 WIB, (Senin, 21/10).
Dalam jumpa pers itu, mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu tidak sendirian. Kepada
Rakyat Merdeka Online malam ini, (Minggu, 20/10), Gurubesar Antropologi ini menjelaskan, dia akan ditemani teman-temannya dari Aceh, yang pada Jumat kemarin dia antar ke kantor BIN.
Bahkan, usulan untuk memberikan keterangan pers ini berasal dari mereka. "Kasihan Pak Budi, kasihan BIN. Mereka merasa bersalah juga," ucap Prof. Subur mengutip alasan teman-temannya dari Aceh tersebut.
Dia menjelaskan, teman-temannya tersebut ada yang merupakan bekas aktivis Gerakan Aceh Merdeka; dan juga dari kalangan ulama. Namun, Prof. Subur enggan menjelaskan maksud kedatangan mereka ke kantor BIN pada Jumat kemarin tersebut. "Rahasia. Itu urusan keamanan, teman-teman yang laporkan," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: