Namun, pertemuan akhirnya diundur karena Kepala BIN tiba-tiba punya agenda mendampingi Wakil Presiden Boediono. Pertemuan akhirnya terlaksana pukul 13.00 WIB itupun dengan salah seorang Deputi BIN.
Prof. Subur sendiri tidak bisa ikut pertemuan tersebut. Pasalnya, teman-temannya yang lain sudah menunggu di Bandara, mengingat pada pukul 14.00 WIB mereka akan bertolak ke Pontianak untuk satu kegiatan. "Apalagi hari itu Jumat, saya khawatir macet. Jadi saya tidak ikut (pertemuan dengan BIN)," jelas Prof. Subur kepada
Rakyat Merdeka Online malam ini (Minggu, 20/10).
Makanya, Gurubesar Antropologi ini tidak sadar kalau hari itu dia diundang Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), ormas besutan Anas Urbaningrum, untuk jadi pembicara "Dinasti Politik Vs Meritrokrasi" pada pukul 13.00 WIB di kediaman Anas di Duren Sawit, Jakarta TImur. Belakangan dia baru tahun ada undangan yang disampaikan Anas melalui BlackBerry Messenger (BBM). Dia baru tahu kemudian, karena BBM yang dikirim ke BB dia yang lama. "(BB) Jarang dibuka," ungkapnya.
Namun, soal Sri Mulyono yang mengaku menghubungi dia pada Jumat itu, Prof. Subur tidak begitu ingat. Sri Mulyono adalah pengurus PPI yang mendapat tugas menjemput Prof. Subur. "Mungkin betul Sri. Tapi aku tidak begitu ingat," aku Prof. Subur.
[zul]
BERITA TERKAIT: