Indonesia Terancam Tak Bisa Ambil Manfaat dari Pelaksanaan KTT APEC

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 04 Oktober 2013, 16:21 WIB
Indonesia Terancam Tak Bisa Ambil Manfaat dari Pelaksanaan KTT APEC
dahnil anzar simanjuntak/net
rmol news logo Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) ke-8 di Nusa Dua, Bali tidak akan memberikan dampak fundametal yang menguntungkan bagi ekonomi Indonesia.

Yaitu apabila pemerintah tidak memanfaatkan untuk mengangkat isu-isu strategis yang menguntungkan Indonesia dan selama ini menjadi hambatan berkaitan dengan hubungan ekonomi luar negeri, seperti masalah buruh migran dan masalah hambatan ekspor komoditi kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO).

Kedua masalah ini seringkali absen diperbincangkan dalam KTT elite tersebut. "Padahal kepentingan kira sangat besar disitu," jelas ekonom Dahnil Anzar Simanjuntak (Jumat, 4/10).

Menurut Dahnil, apabila isu-isu strategis yang berkaitan dengan kepentingan ekonomi nasional tidak diperjuangkan, itu artinya pemerintah gagal menjadikan KTT APEC sebagai salah satu pintu masuk recovery ekonomi nasional lebih cepat.

"Belum lagi berbagai perjanjian dagang yang dilakukan akan hanya membuat kita menjadi pasar strategis bagi negara Asia Pacific lainnya. Sementara kita lambat dan lalai memperbaiki competitiveness usaha dalam negeri kita," demikian dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten ini. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA