Demikian disampaikan Ketua Satgas Perlindungan Anak, M Ihsan. M Ihsan pun mendukung penuh rencana pemerintah DKI Jakarta ini karena memang fenomena anak-anak yang keluyuran tengah malam di Jakarta memicu balapan liar, geng motor, nongkrong di tempat hiburan atau tempat lainnya, dan juga anak-anak yang dibawa mengemis dan mengamen di lampu merah.
"Jika ada anak keluar malam harus didampingi oleh orang tua atau wali yang dapat dipertanggungjawabkan. Orang tua harus mendukung penuh rencana penerapan jam malam ini jika ingin mencegah anak-anak terjebak dalam pergaulan bebas, kekerasan, narkoba dan kriminalitas," kata Ihsan dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 12/9).
Ihsan berpandangan keberatan dari sejumlah pihak pada jam malam untuk anak-anak ini karena mereka belum memahami sepenuhnya penerapan jam malam. Padahal penerapan jam malam berlaku untuk tempat-tempat umum, sehingga tidak ada anak-anak yang menghabiskan waktunya di tempat umum tersebut tengah malam hingga dinihari.
"Jika bukan anak yang melakukan pelanggaran saat keluar malam, kemungkinan menjadi korban keganasan malam hari, secara kesehatan juga tidak baik bagi anak-anak keluar malam. Ayo Pak gubernur DKI Jakarta, jalan terus untuk menjadikan Jakarta ramah anak, untuk masa depan anak Indonesia yang lebih baik," tegas Ihsan.
[ysa]
BERITA TERKAIT: