Bukan semata karena kami malas atau bodoh.
Kami sudah tahu bagaimana proses kami menjadi miskin
Karena kata orang pintar ada sistem dan rezim yang menindas
Yang kami tidak faham
bagaimana caranya ada orang yang lima tahun lalu kere seperti kami tiba tiba punya mobil segala merk, rumah-rumah segala type, tanah puluhan hektar dan simpanan ratusan milyar .
Karena kami juga sudah capek dengan kemiskinan kami dan ingin juga mendapat ilmu Rahasia Kaya Secara Instant.
Yang kami tidak paham bagaimana seorang yang tadinya tonggos dan berkulit gelap tiba tiba tampil dengan senyum berkilau dan kulit bagai pualam.
Laksana pangeran dari dunia maya.
Karena kami juga sudah muak dengan kekumuhan dan koreng kurap yang melekat di tubuh kami.
Yang kami tidak faham bagaimana teman kami yang dulu teriak bersama di jalanan, sekarang tiba-tiba jadi jurubicara rezim yang menindas kami.
Karena kami juga ingin tampil charming di depan TV, ingin menyuarakan suara batin kami Seperti yang pernah kita teriakkan bersama
Yang kami tidak faham bagaimana nasib kami kok divoting dengan gelak tawa di dalam gedung yang katanya kami yang biayai
Kalau begitu kelak kami juga berhak memvoting nasib tuan tuan saat tak berkuasa.
Kami hanya sekedar bertanya, sampai kapan tuan mempermainkan nasib kami
Sampai kapan tuan merasa kenyang
Sampai kapan tuan merasa puas : mengkhianati, menipu,membodohi dan menindas kami?
Jakarta, 21 Juni 2013
BERITA TERKAIT: