Andi Arief: Bukan BLSM yang Memberantas Kemiskinkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Sabtu, 22 Juni 2013, 10:02 WIB
Andi Arief: Bukan BLSM yang Memberantas Kemiskinkan
ilustrasi/ist
rmol news logo Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 9,32 triliun yang digunakan sebagai kompensasi kenaikan harga BBM untuk keluarga kurang mampu. Bantuan Langsung Sementara Mandiri (BLSM) itu mulai dibagikan pada hari ini (Sabtu, 22/6).

Menurut Menko Kesejahteraan Rakyat tahap pertama BLSM akan didistribusikan kepada 12 kota besar Indonesia. Sementara penyerahan BLSM pertama dilakukan Menko Perekonomian di Kantor PT Pos Jakarta di Mampang.


Merespon keragu-raguan dan pandangan negatif sementara kalangan terhadap BLSM itu, Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) Andi Arief dalam keterangannya yang diterima redaksi pagi ini menegaskan bahwa BLSM memang bukan faktor utama dalam pemberantasan kemiskinan.

"Memang bukan BLSM yang memberantas kemiskinan," ujarnya.

"Sebagaimana bukan mempertahankan subsidi BBM yang menciptakan kemakmuran," sambung Andi Arief.

Mantan aktivis mahasiswa 1998 ini menggarisbawahi bahwa upaya menahan laju kemiskinan hanya dapat dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara konsisten.

Dia mencontohkan negeri China yang dapat menahan dan mengkoreksi jumlah penduduk miskin negeri itu, bahkan tanpa demokrasi.

"Indonesia baru memilih jalan demokrasi 15 tahun belakangan, dan baru memilih konsisten pada model pertumbuhan ekonomi sembilan tahun terakhir," ujarnya singkat.

Menjelang tengah malam tadi di kantor Menko Perekonomian, Menteri ESDM Jero Wacik mengumumkan harga baru BBM bersubdisi. Harga baru solar adalah Rp 5.500 per liter dan bensin premium Rp 6.500 per liter.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA