Kota Bandung Terus Prioritaskan Pembangunan Ekonomi sebagai Pilar Kemajuan

Rabu, 05 Juni 2013, 09:00 WIB
Kota Bandung Terus Prioritaskan Pembangunan Ekonomi sebagai Pilar Kemajuan
dada rosada/ist
rmol news logo . Pembangunan untuk mencapai kemajuan tidak lepas dari masalah ekonomi. Karena itulah, pemerintah Kota Bandung memasukkan persoalan ekonomi dalam tujuh program prioritas yaitu bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang kemakmuran, bidang lingkungan hidup, bidang seni budaya, bidang olahraga dan bidang agama.

Dan bila memang bidang kemakmuran menjadi prioritas ketiga, hal itu bukan berarti bidang-bidang lainnya terabaikan. Semuanya tergarap, dan tidak ada yang terlewat. Ini sesuai dengan program anggaran yang muncul setiap tahun untuk menyelesaikan garapan. Artinya, bidang kemakmuran sebagai penjabaran dari persoalan ekonomi dan masyarakat, bagaimana pun merupakan garapan yang mesti dikedepankan. Sebab, apalah artinya ingin mencapai kemajuan jika kondisi ekonomi masyarakat memrihatinkan.

Memang harus diakui oleh siapa pun, bidang ekonomi merupakan salah satu pilar kemajuan bagi sebuah kota besar seperti Kota Bandung. Pemerintah Kota sendiri mengembangkan kemakmuran ini melalui strategi pengembangan perekonomian kota yang adil. Sebab, mau tak mau dari aspek penilaian; selalu akan menjurus kepada aspek perkembangan perekonomian. Misalnya, untuk mencapai manusia cerdas harus melalui pendidikan dan itu memerlukan nilai ekonominya. 

Demikian halnya untuk kesehatan. Untuk menciptakan warga yang sehat pasti memerlukan jumlah biaya yang cukup besar bagi penyediaan sarana dan prasarananya yang memadai untuk memelihara kesehatan warga. Tidak salah jika ada ungkapan "sehat itu mahal. Mahalnya disebabkan untuk hidup sehat perlu biaya.

Itulah sebabnya pertumbuhan perekonomian Kota Bandung juga menjadi salah satu pilar untuk memajukan kota beserta warganya agar hidup makmur. Karena itu indikator  Kota Bandung Makmur ditandai dengan menurunnya tingkat pengangguran, meningkatnya indeks daya beli masyarakat, meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM), dan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi (LPE). Bila kehidupan ekonomi sehat,  dapat dipastikan laju pertumbuhan ekonominya tampak baik. Tetapi jika ekonominya tidak sehat, itu artinya kota yang bersangkutan mengalami kemunduran.

Karena itu pula, Walikota Bandung, Dr. H. Dada Rosada, SH, MSi. tetap berkomitmen tujuh program prioritas itu mesti dapat diselesaikan tetapi tetap diharapkan semua pihak mau bekerjasama untuk mewujudkannya. Tanggungjawab ini pun bukan hanya menjadi beban Pemerintah Kota, melainkan semua pihak.

"Untuk mewujudkan tingkat kemakmuran yang ideal di Kota Bandung, saya selaku Walikota berusaha  dengan segala kemampuan yang dimiliki guna mewujudkannya. Tetapi, tentu bukan sepenuhnya tanggungjawab Pemerintah Kota saja, warga Kota Bandung juga merupakan bagian dalam menyukseskan pembangunan kota," ujar Walikota (Rabu, 5/6).

Walikota mengajak semua pihak bisa bekerjasama demi terwujudnya masyarakat yang makmur dan sejahtera. Sementara beban lainnya seperti persoalan PKL, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) sebesar 11 persen dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang kekurangan modal usahanya, memerlukan bantuan yang tidak sedikit. Semuanya menjadi beban bagi Pemerintah Kota Bandung. Namun, Walikota tetap bertekad memrioritaskan  bidang kemakmuran yang harus  ditangani demi kesejahteraan masyarakat Kota Bandung.  

Bagaimana pun kondisi ekonomi di Kota Bandung, apalagi dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang akan berimbas kepada peningkatan harga berbagai kebutuhan masyarakat, Walikota masih tetap memberikan perhatian optimal. Misalnya, Walikota mengucurkan program bantuan khusus Bidang Kemakmuran dari APBD. Sebab, permasalahannya persoalan ekonomi sangat relevan dengan kehidupan perekonomian warga Kota Bandung.

Perhatiannya dengan program itu adalah karena banyak warga yang terkena PHK. Selain itu, usaha kecil menengah  dan koperasi memerlukan kucuran dana sebagai bantuan demi perkembangan usahanya. Bagi Walikota Bandung, bidang perekonomian ini harus mampu diwujudkan secara optimal dengan kerja keras yang terukur. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kemakmuran seluruh warga kota.  

Walau demikian, ungkap Dada, patut disadari bahwa masyarakat pun perlu obyektif  tentang apa yang telah dilakukan jajaran Pemerintah Kota Bandung. Sebab, mungkin saja di antara 7 program prioritas itu ada yang sukses secara kualitatif atau kuantitatif. Tetapi mungkin juga ada yang belum sepenuhnya berhasil. Kendala dan hambatan bisa saja terjadi dalam pelaksanaannya di lapangan. Namun, secara keseluruhan pelaksanaannya berjalan sesuai target dan rencana.

Indikator keberhasilan ini adalah mengalirnya berbagai penghargaan, piagam dan piala yang diterima Pemerintah Kota Bandung, baik lokal, nasional mau pun internasional. Hasilnya, bukan untuk Walikota atau aparat Pemerintah Kota Bandung melainkan bagian dari keberhasilan warga Kota Bandung. [***]
  • TAGS

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA