Makanya, Jimly menampik anggapan sementara kalangan bahwa konvensi Demokrat ini hanya basa-basi karena pada akhirnya penentunya adalah SBY sendiri.
"Saya kira nggak. SBY tentu sungguh-sungguh, partai lain juga. Tapi tentu berbeda dengan di Amerika. Karena itu, bagi yang berminat ikut konvensi harus siap kecewa bila tidak seperti dibayangkan. Itu konsekuensi dari pilihan," kata Jimly kepada
Rakyat Merdeka Online (Senin, 6/5).
Menurut Jimly pelaksanaan konvensi ini akan menghasilkan
win-win. Maksudnya, Partai Demokrat sebagai penyelanggara dan figur yang ikut konvensi sama-sama bisa mendapat keuntungan.
"Itu kan
win-win. Dengan ikut konvensi, seseorang kan bisa jadi terkenal juga, dapat panggung, diperhitungkan. Sebaliknya bagi partai yang menyelenggarakan, dia dapat 'iklan' gratis untuk mengembalikan popularitas," jelasnya.
"Jadi ini
win-win sehingga tidak perlu dilihat secara negatif. Kita beri kesempatan saja. Tapi kalau
you tanya saya, saya rasa saya nggak pantas ikut capres. Paling tinggi cawapres," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: