Ruhut tidak percaya karena mereka sudah untung masuk ke partai yang didirikan oleh SBY tersebut.
"Nggak salah itu. Masak mau lari. Mereka tidur saja menang (pada tahun 2009) karena kharisma SBY. Mau lari ke partai lain, mau jadi apa dia. Partai lain punya kader," ujar Ruhut kepada
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Rabu, 27/3).
"Dan di partai lain, belum tentu dia menang. Sudahlah, kalau DPRD tingkat I dan Tingkat II nggak usah aneh-aneh lah. Kita harus bersyukur," sambung anggota Komisi III DPR ini.
Menurut Ruhut tidak ada kader Demokrat yang mundur. Bahkan para pendukung Anas Urbaningrum seperti Umar Arsal dan Michael Wattimena tetap di Demokrat. "Semua sudah kembali ke pangkuan ibu pertiwi," ungkapnya sambil tertawa.
Kecuali M. Rahmad, Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat yang ikut mundur mengikuti langkah Anas. Menurutnya, Rahmad tidak bersyukur karena sudah dijadikan sebagai Wakil Direktur Eksekutif mendampingi Toto Riyanto, yang merupakan jenderal bintang tiga dari Angkatan Udara.
"Dia kan anak buah Anas. Dia dibawa Anas dari Singapura. Kalau dia, biarin aja keluar. Kita senang," ungkapnya sambil tertawa lagi.
[zul]
BERITA TERKAIT: