Dalam sepekan terakhir SBY intens menggelar pertemuan dengan berbagai pihak, mulai dari pendiri Partai Gerindra Prabowo Subianto, kelompok tujuh purnawirawan jenderal, kalangan agamawan yang dimotori PBNU hingga pimpinan sejumlah media massa.
Dalam setiap pertemuan itu Presiden SBY selalu menyitir kondisi genting yang sedang mengintip negara ini.
Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) menilai apa yang disebutkan dan dilakukan Presiden SBY dalam beberapa hari terakhir ini adalah sebuah manipulasi yang hendak memojokkan lembaga yang dipimpin duet Ratna Sarumpaet dan Adhie Massardi itu.
Dalam keterangan yang dikirimkan MKRI disebutkan bahwa SBY "berusaha keras memanipulasi rencana MKRI melakukan aksi damai secara nasional sejak Senin, 25 Maret 2013."
"Ia berbohong soal bagaimana ia memperoleh data tentang MKRI dan mendramatisasi situasi seolah MKRI sebuah organisasi bawah tanah yang sedang menyiapkan kejahatan inkonstitutional, lalu meminjam mulut jenderal-jenderal gaek untuk menyampaikan ancaman, libas," begitu antara lain disebutkan Sekretariat MKRI dalam rilis yang diterima redaksi hari ini (Sabtu, 16/2).
Untuk memperjelas agenda mereka, MKRI akan menggelar jumpa pers di Galery Cafe siang nanti. Selain Ratna Sarumpaet dan Adhie Massardi, sejumlah anggota Presidium MKRI juga direncanakan hadir dalam pertemuan itu.
[dem]
BERITA TERKAIT: