Kawasan di Teluk Jakarta di utara adalah bagian ketinggian tektonik sementara kawasan yang berada di selatan hingga ke Ciputat lebih rendah. Sifat-sifat tektonis ini yang membuat Jakarta memiliki dataran banjir.
Hasil penelitian itu disampaikan mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) DR. Andang Bachtiar yang menjadi salah seorang pembicara dalam sebuah diskusi terbatas di Hotel Millenium, Jakarta, pekan lalu (Kamis, 20/12). Lebih dari 20 ahli dari berbagai disiplin ilmu menghadiri diskusi itu. Presentaasi DR. Andang Bachtiar itu dirilis Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) Andir Arief.
Merujuk pada sifat tektonik Jakarta, pertanyaan selanjutnya yang hendak dijawab penelitian tersebut adalah, apakah sifat tektonik itu masih aktif?
Disebutkan bahwa Kepulauan Seribu yang berada pada satu garis lurus dengan ketinggian Ciputat, Tangerang selalu bergerak naik secara tektonik. Teras-teras terumbu yang berkembang di Kepulauan Seribu adalah buktinya. Demikian juga daerah sepanjang garis imajiner Ciputat dan Ujung Teluk Naga pun selalu naik. Teras-teras sungai di sepanjang aliran Cisadane membuktikan gerak tektonik tersebut.
"Slicken side, offset, pergeseran di sedimen-sedimen Pleistosen Jakarta membuktikan patahan-patahan Jakarta bisa aktif sewaktu-sewaktu. Jadi ancaman bencana gempa bagi Jakarta tidak hanya berasal dari Selat Sunda dan sesar sekitar Jakarta," ujar Andi Arief.
Menurutnya, saat ini sedang diupayakan pembuatan mikrozonisasi gempa di Jakarta sampai ke level 4 yaitu skala 1:25.000 dengan mengacu pada indikasi patahan aktif tersebut. Dengan demikian, sambungnya, bangunan-bangunan yang didirikan di DKI Jakarta nantinya bisa mengacu pada peta mikrozonasi tersebut.
Lantas, bagaimanakah masa depan Jakarta?
"Merujuk pada konstelasi tektonik Tersier dan Kwarter yang ada, secara geologi Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu merupakan daerah ketinggian yang lebih aman daripada dataran banjir Jakarta yang selalu turun," demikian Andi Arief. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: