Wasekjen DPP Partai Golkar, Nurul Arifin, membenarkan langkah Fany Octora sebagai korban pelecehan untuk mengadukan apa yang dialaminya ke kepolisian. Aceng bisa dijerat dengan UU Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT) mengacu pada pasal 8, 47 dan 48 tentang pelecehan seksual yang dilakukan secara verbal atau jenis lainnya.
"Supaya orang-orang seperti yang bersangkutan, apalagi pejabat publik, tidak semena-mena dalam mengumbar nafsu seksualnya. Di negara lain, pejabat seperti ini pasti sudah mundur. Ini adalah bentuk perilaku pelecehan, penghinaan dan kesewenangan terhadap perempuan," kata dia dalam pernyataan persnya, Senin (3/12).
"Jelas dengan sikapnya yang memalukan ini, Golkar tidak akan memajukan dia di Pilkada Garut berikutnya," tegas anggota Komisi II DPR ini.
Nurul Arifin juga bersyukur Aceng Fikri gagal kala mengikuti pemilihan DPD Golkar Garut. Aceng memang baru bergabung ke Golkar pada tahun lalu.
"Yang bersangkutan sejak tahun 2011 gabung ke Golkar, ikut pemilihan Ketua DPD Garut. Tapi, syukur kalah," ujar Nurul.
[ald]
Pengurus DPP Partai Golkar begitu geram dengan tingkah Bupati Garut, Aceng HM Fikri, yang melakukan praktik nikah kilat dengan remaja 18 tahun. 
BERITA TERKAIT: