Kebangkrutan Bakrie Grup Tak akan Berpengaruh Pada Pencapresan Ical

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 14 Oktober 2012, 09:52 WIB
Kebangkrutan Bakrie Grup Tak akan Berpengaruh Pada Pencapresan Ical
aburizal bakrie/ist
rmol news logo Kebangkrutan yang dialami Bakrie Group diyakini tak akan berpengaruh pada pencapresan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie. Pasalnya perusahaan Bakrie Group kini telah ditangani pihak yang profesional.

Begitu ditegaskan Wasekjen partai Golkar, Tantowi Yahya menanggapi pernyataan analis politik dari Point Indonesia, Karel Susetyo yang menilai kebangkrutan Bakrie Grup akan mempengaruhi pencapresan Ical 2014.

"Antara pak Ical sebagai politisi (Ketum PG) dan Bakrie group sudah tidak ada lagi. Perusahaan-perusahaan beliau kan seperti yang kita ketahui sudah diserahkan penyelenggaraannya kepada para profesional," ujar Tantowi pada Rakyat Merdeka Online (Minggu, 14/10).

Tantowi juga merasa aneh bila persoalan utang dan sebagainya yang menyangkut perusahaan Bakrie dikaitkan dengan pencapresan Ical.

"Yang bakal milih Pak Ical itu kan rakyat, bukan perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan Bakrie tersebut. Lantas apa hubungannya persoalan Bakrie dengan pencalonan beliau sebagai capres?" protesnya.

Seperti diketahui, sejumlah perusahaan milik Ical kini dilanda utang triuliunan rupiah. Dari laporan keuangan kuartal I-2012, ada tiga perusahaan Bakrie dengan utang terbesar, yakni Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) yang memiliki total utang Rp 8,6 triliun dengan total jatuh tempo 2012 Rp 2,3 triliun. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tercatat berutang 3,69 miliar dollar AS dengan total jatuh tempo pada 2012 62 juta dollar AS. PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) berutang 295 juta dollar AS dengan total jatuh tempo 12 juta dollar AS.

Karel memastikan, kalau Ical memaksakan diri maju maka akan menjadi "bunuh diri politik" terkonyol yang pernah dilakukan oleh politisi Golkar.

Kebangkrutan perusahaan Bakrie Group kata dia lagi, dapat men-trigger munculnya koalisi lintas faksi di Golkar untuk menggulingkan Ical. Bisa digembar-gemborkan, "Ical jadi pengusaha saja bangkrut, masak mau jadi presiden? Mau jadi apa negeri ini dibuatnya?"

"Menurut saya baiknya Ical jadi king maker saja bersama Mega, SBY dan Prabowo. Itu lebih dikenang dalam sejarah Republik, dibandingkan memaksakan diri jadi Capres," demikian Karel. [arp]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA