Dalam pengaduannya, Asosiasi Kebebasan Suriah menyebut majalah
Charlie Hebdo dengan secara terbuka telah memancing diskriminasi, menyulut kebencian atau kekerasan terhadap etnik, ras atau agama.
Lebih lanjut organisasi tersebut menuduh majalah
Charlie Hebdo telah 'menyiramkan minyak ke api' dengan.
Pengaduan sendiri sudah disampaikan organisasi yang tidak cukup dikenal di Suriah itu kepada pihak berwenang di Paris, Rabu (19/9).
Sementara itu, Organisasi Kerjasama Islam, OKI, memperingatkan bahwa kartun yang diterbitkan di Prancis akan memancing gelombang protes baru anti-Barat.
"Majalah Prancis itu seharusnya memperhatikan kekhawatiran masyarakat internasional terkait hasutan dan intoleransi keyakinan agama," kata Ketua OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu, dalam pernyataannya Kamis (20/09).
Renald Luzier, salah seorang penggambar kartun di
Charlie Hebdo, membela keputusan di balik penerbitan sekitar 20 kartun itu.
Katanya, itu dibuat tidak untuk menyulut reaksi berbau kekerasan. Menurutnya, majalah hanya menjalankan tugas secara.
"Saya tidak berpandangan bahwa kami memutuskan menyulut api, kami hanya menjalankan tugas," katanya kepada BBC.[dem]
BERITA TERKAIT: