Kemarin, Priyo menyarankan, semua pihak tak lagi membuka sejarah kelam pelanggaran HAM berat. Karena membuka suatu peristiwa masa lalu akan membuat berbagai peristiwa lainnya ikut dibuka.
"Membuka sejarah lama itu penting untuk membangun garis batas, apa yang salah dan apa yang tidak. Siapa yang salah, siapa yang tidak salah dimasa lalu," ujar Koordinator Kontras Haris Azhar dalam keterangannya yang terima pagi ini (Rabu, 25/7).
Kemarin, Priyo mengungkapkan itu menanggapi kesimpulan Komisi Nasional HAM bahwa terdapat cukup bukti permulaan untuk menduga telah terjadi sembilan kejahatan kemanusiaan yang merupakan pelanggaran HAM berat dalam peristiwa 1965-1966.
"Dengan demikian kita tahu siapa yang bisa diajak membangun negeri dan apa yang tidak boleh diulangi, seperti kekerasan," sambung Haris Azhar. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: