Demikian disampaikan Ketua DPP Demokrat, Achsanul Qosasi, kepada
Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Jumat, 20/7).
Menurut Achsanul, banyak menteri yang berasal dari partai politik itu sibuk melakukan pencitraan. Misalnya saja dengan melakukan jalan sehat, temu kader, maupun memasang baliho dimana-mana dengan narsistik. Padahal, bila memang mereka melakukan pencitraan untuk Pemilu atau Pilpres 2014, masih ada jeda waktu sekitar dua tahun lagi.
"Kementerian narsis itu sebaiknya tahu diri," tegas Achsanul, yang juga anggota Komisi Ekonomi DPR.
Padahal, Achsanul mengingatkan, dalam posisi ketua umum partai politik yang menjabat sebagai menteri itu melekat jabatan negara, termasuk juga melekat aturan protokolernya. Namun seringkali mereka melakukan kegiatan partai tanpa melepaskan jabatan dan protokoler kementeriannya itu.
"Itu termasuk kategori korupsi jabatan," demikian Achsanul.
[ysa]