Syarief Hasan: Kasus Hartati Murdaya Tidak Terkait Demokrat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 16 Juli 2012, 17:15 WIB
Syarief Hasan: Kasus Hartati Murdaya Tidak Terkait Demokrat
syarief hasan/ist
RMOL. Belum juga selesai pemberitaan Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng dalam korupsi Hambalang dan Wisma Atlet, kini Partai Demokrat kembali diramaikan dengan pemberitaan sejenis. Anggota dewan pembinanya, Siti Hartati Murdaya, disebut-sebut memerintahkan anak buahnya, Yani Anshori menyuap Bupati Buol Amran Batalipu.

Partai Demokrat sadar betul kasus-kasus tersebut membuat elektabilitasnya terus menurun.

"Ya sedikit banyaknya mempengaruhi," kata Anggota Dewan Pembinan PD, Syarief Hasan di sela-sela acara HUT Ke-8 GARANSI sekaligus Deklarasi  Kewirausahaan Mandiri di Istora Senayan Jakarta (Senin, 16/7).

Meski begitu, ia tegaskan, kasus-kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan Partai Demokrat.

Terkait kasus Hartati, dikatakan Menkop dan UKM itu, itu hanya terkait usahanya dan tidak ada kaitannya dengan Demokrat.

"Iya, kan dia murni sebagai pengusaha," tandasnya.

Kasus Hartai sendiri pertama kali mencuat saat petugas KPK berhasil menangkap tangan Yani Anshori yang tak lain adalah Manajer PT Hardaya, hendak menyuap Bupati Amran pada 26 Juni 2012. Pada saat itu Amran berhasil lolos dari penggerebakan KPK karena dihalang-halangi ratusan pendukungnya. Amran baru bisa ditangkap KPK pada Jumat dini hari, 6 Juli 2012.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peran Hartati dalam suap itu adalah memerintahkan Anshori untuk memberikan "upeti" kepada Amran untuk pelancaran terbitnya HGU perkebunan perusahaan milik Hartati yang ada di Palu. Upeti yang digunakan untuk pengruusan itu sebesar Rp 3 miliar.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA