Kader Demokrat Imbau Elitnya Berhenti Pertontonkan Konflik

Ada Upaya Sistematis Mendelegitimasi SBY dan Demokrat 2014

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Senin, 16 Juli 2012, 13:06 WIB
Kader Demokrat Imbau Elitnya Berhenti Pertontonkan Konflik
ilustrasi
RMOL. Penyebutan nama anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Siti Hartati Murdaya, yang dikait-kaitkan dengan masalah dugaan suap di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah, hanya merupakan fitnah yang digembar-gemborkan di media massa.

"Atas nama prinsip praduga tak bersalah, hendaknya kita tetap menempatkan yang bersangkutan sebagaimana mestinya," tulis Koordinator Aliansi Kepedulian Rakyat untuk Keselamatan Bangsa (Akrab), Ruwandi, dalam keterangan tertulisnya kepada diterima redaksi (Senin, 16/7).

Apa yang dialami Hartati, sebutnya, sama dengan terjadi kepada Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Sekretaris Dewan Pembina Andi Mallarangeng. Mereka adalah sasaran antara dari upaya sistematis yang dilakukan untuk mendelegitimasi kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan sekaligus merupakan upaya untuk mengkerdilkan Partai Demokrat menjelang Pemilu 2014.

"Kehormatan para petinggi partai adalah juga merupakan bagian tak terpisahkan dari martabat Partai Demokrat di mata rakyat," imbuhnya.

Dikatakan, dalam keadaan partai yang sedang menjadi sasaran delegitimasi tersebut, sebagai bagian dari keluarga besar Partai Demokrat, Akrab menyerukan agar para kader Demokrat bersatu dan kompak. Bukannya malah mudah terpancing ke dalam nuansa konflik internal, saling menyalahkan, saling mencaci-maki, dan politik cuci-tangan untuk menyelamatkan diri.

"Jika para elite partai terjebak mempertontonkan nuansa konflik di hadapan publik, kami sebagai kader partai sungguh merasa malu karena hal itu justru akan menjadi bahan tertawaan berbagai kalangan di luar Partai Demokrat," imbuh dia lagi.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA