Indonesia Bukan Lagi Negara Peminta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Selasa, 19 Juni 2012, 23:01 WIB
RMOL. Pemerintah Indonesia menegaskan tetap ingin mengembangkan ekonomi dengan memberi ruang partisipasi bagi masyarakat bawah, seperti menabung dengan jumlah minimal tanpa beban bunga, dukungan terhadap usaha mikro dan pemberian prioritas  bantuan dan akses dana untuk usaha mikro.

Untuk itu, dalam KTT G20 di Los Cabos, Mexico, presiden SBY mengadakan pertemuan bilateral di antaranya dengan Presiden Mexico, Felipe Calderon, Presiden Chile, Sebastian Pinera, dan PM Jepang.

"Dengan Mexico dan Chile sepakat untuk  memperkuat financial inclusion yang memberi akses luas bagi masyarakat luas dalam hal jasa keuangan," urai anggota Working Committee Indonesia di KTT, A. Bakir Ihsan, melalui pesan singkatnya kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 19/6).

Sementara dalam pertemuan dengan PM Jepang Yoshihiko Noda, urainya, Presiden SBY memaparkan tentang visinya untuk kelompok kecil di tengah upaya dunia menata lembaga keuangan dalam skala besar. Dengan Jepang disinggung masalah sinkronisasi investasi dan masalah semenanjung dengan negara lain.

"Masalah sinkronisasi ini menunjukkan bahwa ada problem investasi yang harus segera diselesaikan oleh Indonesia khususnya terkait kelancaran izin yang selama ini menjadi kendala," katanya.

Lebih dari itu, dalam hemat dia, pertemuan-pertemuan tersebut menunjukkan adanya daya tawar yang sejajar antara Indonesia dengan negara lainnya, termasuk dengan Jepang. Indonesia bukan lagi sebagai peminta, karena pertumbuhan ekonomi dan demokrasi yang tak kalah baiknya dengan negara maju lainnya. Namun, sekali lagi, posisi daya tawar yang sejajar ini akan bertahan bila diimbangi oleh perbaikan atau reformasi birokrasi sebagai bukti kita sebagai bangsa yang bermartabat dan patut diperhitungkan.

"Bila tidak, kemajuan dan daya tawar tersebut akan dipandang sebelah mata oleh dunia," tandas dosen politik UIN Jakarta ini.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA