Pidato SBY Tak Dianggap Kader Jadi Amunisi Anas untuk Melawan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 19 Juni 2012, 10:54 WIB
Pidato SBY Tak Dianggap Kader Jadi Amunisi Anas untuk Melawan
presiden sby
rmol news logo Permintan terbuka Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaninrgum agar pemerintahan yang dipimpin Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meningkatkan kinerja merupakan babak baru dari hubungan kedua tokoh tersebut.

"Tentu semua ini menunjukan hubungan konfrontatif antara SBY Vs Anas makin terbuka,"  ujar pengamat politik Ray Rangkuti kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini Selasa, (19/6).

Namun, dalam konteks itu, ungkap Ray, Anas mulai kehilangan apa yang selalu digembor-gemborkan SBY, yaitu sebagai kesantunan politik.

"Semua hal ini tentu sudah dalam kalkulasi Anas. Artinya, Anas menunjukan bahwa ia dapat bersama DPD-DPD (Partai Demokrat)," sambung Direktur Lingkar Madani Indonesia ini.

Buktinya, sambung Ray, setelah pidato SBY dalam Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat Rabu malam tak ada gejolak dalam internal partai penguasa itu.

"Pidato SBY menguap seperti asap. Tak terdengar ada DPD yang patuh, apalagi menindaklanjuti pesan itu dengan misalnya meminta Anas mundur atau meminta KLB (Kongres Luar Biasa). SBY nampaknya menampar wajah sendiri," ungkap Ray.

Dalam pidato Rabu malam lalu itu, SBY mengungkapkan, bahwa elektabilitas partainya menurun karena ada oknum Demokrat yang tersangkut korupsi. Karena itu, dia meminta kader yang terlibat korupsi untuk mundur. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA