Anas Berani Melawan SBY karena Tak Ingin Dipojokkan Sendirian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 19 Juni 2012, 09:47 WIB
Anas Berani Melawan SBY karena Tak Ingin Dipojokkan Sendirian
anas-sby
rmol news logo Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaninrgum semakin berani menantang Ketua Dewan Pembina partai yang ia pimpin, Susilo Bambang Yudhoyono. Karena Anas tak ingin disebut sebagai satu-satu faktor dan orang yang dipersalahkan atas makin merosotnya elektabilitas partai penguasa itu.

"(Karena) sekarang ini posisinya terlihat seperti ingin memojokkan Anas sendirian dengan menghukumnya sebagai faktor tunggal kemorosotan PD," ujar pengamat politik Ray Rangkuti kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (19/6).

Ray mengungkapkan itu saat dimintai pendapat atas pernyataan Anas kemarin, yang menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia, yang menempatkan posisi Demokrat hanya di urutan ketiga dengan tingkat keterpilihan 11,3 persen.

"Anas ingin mengingatkan bahwa selain korupsi yang menghimpit PD, kinerja SBY yang lelet juga menjadi salah satu faktor tingkat elektabilitas PD menurun," sambung Ray.

Menurut Anda apa faktor yang paling menentukan merosotnya elektabilitas Demokrat, apakah karena ada oknum kader tersangkut korupsi atau pemerintahan SBY yang lamban?

"Dua-duanya. Skalanya bisa berubah-ubah. Kalau lagi heboh penanganan kasus korupsi anggota PD, tentu itu terlihat sebagai faktor utamanya. Tapi kalau dalam kondisi begini, buruknya kinerja SBY-lah yang jadi sorotan. Jadi itu naik turun saja," tandas Ray.

Dalam pesan singkat kepada wartawan kemarin, Anas mengungkapkan, ada enam langkah untuk mendongkrak kembali kepercayaan publik terhadap partainya. Yang paling utama adalah pemerintahan SBY yang dikuasai Demokrat harus meningkatkan kinerja. "Memastikan pemerintahan Presiden SBY yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat untuk meningkatkan kinerja sehingga bisa menaikkan tingkat kepuasan rakyat," ungkap Anas. [zul

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA