Imbauan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, SBY supaya kader partai yang terlibat kasus korupsi segera mengundurkan diri dari Demokrat, terlalu bias. Takkan ada kader partainya yang menaatinya.
"Imbauan itu akan seperti angin lalu. Tak bakalan diikutin, karena mana ada sih pencuri yang mau terus terang? Kalau mundur, ya keenakan KPK, tinggal nangkap satu-persatu. Jadi, dalam hal ini, SBY kurang piawai, kemasannya salah, mestinya nggak begitu," ujar pendiri Partai Demokrat, Soekartono, seperti dikutip dari Harian Rakyat Merdeka, edisi hari ini.
Bekas Ketua Fraksi Demokrat DPR itu menuturkan, imbauan mundur seharusnya tidak disampaikan secara terbuka. Kalau sudah tahu kader yang kira-kira terlibat kasus korupsi, panggil saja yang bersangkutan, dan dikasih tahu baik-baik, jangan diteriaki di depan umum.
Soekartono yang ikut bersusah payah membangun Partai Demokrat menyatakan, daripada menyuruh orang-orang yang diduga terlibat korupsi keluar dari Demokrat, lebih baik memutuskan nasib Angelina Sondakh yang statusnya sudah menjadi tersangka.
"Anas Urbaningrum saya lihat posisinya sekarang bagus, karena ia punya kartu truf. Kalau saya jadi pimpinan Partai Demokrat, daripada bersitegang masalah ini, lebih baik kerja sosial di daerah untuk membantu rakyat yang kesusahan. Buat rakyat itu ada manfaatnya daripada udrek-udrekan," ujarnya. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: