"Bukan hanya NasDem, tapi partai-partai lainnya juga harus transparan. NasDem ingin semua proses politik ini berjalan secara elegan," ujar Sekjen DPP Partai NasDem Ahmad Rofiq kepada Rakyat Merdeka Online (Minggu, 10/6).
Sejumlah politisi dan pengamat menuntut NasDem transparan terkait rencananya yang akan memodali para calon anggota legislatifnya pada 2014 mendatang. Bahkan, ada pengamat yang menilai NasDem sedang mengajarkan politik busuk lewat pembiayaan caleg tersebut.
"Apa arti restorasi (jargon NasDem, red) kalau harus menipu diri sendiri. NasDem dibangun berdasarkan idealisme, partai ini membawa gagasan perubahan. Jadi semangat mendanai caleg per dapil itu ya karena NasDem tidak ingin berjuang di ruang kosong," tegas Rofiq.
Penegasan Rofiq ini sekaligus meluruskan bahwa NasDem bukan mendanai setiap caleg yang maju lewat partai tersebut. Tapi yang didanai adalah per daerah pemilihan. Yaitu, berkisar Rp5-10 miliar.
"Dan (yang dibantu) per caleg yang khusus. Bagi caleg yang sudah mampu, ya nggak dibantu," sambung Rofiq.
Rofiq mengungkapkan, demokrasi Indonesia sangat liberal dan kapitalistik. Mempunyai caleg yang mumpuni dalam hal kapasitas dan moralitas tidaklah cukup. Caleg-caleg itu perlu dukungan logistik untuk atributisasi agar lebih dikenal dan dalam rangka meningkatkan elektalibitasnya.
"Kalau tidak ada dukungan, sehebat apapun, bisa ke laut para caleg yang berkualitas itu karena akan dikalahkan oleh money politic caleg-caleg lainnya. Jadi wajar-wajar saja jika NasDem mempunyai startegi itu," demikian Rofiq. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: