Kedutaan Besar Amerika Serikat mengikuti perkembangan demokrasi dan berbagai kasus korupsi yang sedang terjadi di tanah air. Hal ini dapat disimpulkan dari pertemuan antara Duta Besar AS Scot Marciel dengan dua tokoh oposisi Indonesia, Rizal Ramli dan Adhie M. Massardi di rumah dinas Dubes Marciel di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, siang tadi (Kamis, 24/5). Adhie Massardi terlihat keluar dari rumah dinas Dubes Marciel dengan terburu-buru. Kepada Rakyat Merdeka Online yang tanpa sengaja bertemu dengannya di pinggir Taman Suropati, Kordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) mengaku baru mengikuti jamuan makan siang di rumah Dubes Marciel.
"Pertemuan berlangsung dalam suasana bersahabat," ujar Adhie. Selain Adhie, Dubes Marciel juga mengundang Rizal Ramli dalam jamuan makan siang itu.
Dari pertemuan itu Adhie menyimpulkan bahwa Amerika Serikat ingin melihat Indonesia secara proporsional. AS merasa perlu berbicara dengan tokoh oposisi selain tokoh dan pejabat resmi pemerintahan.
Menurut Adhie, dalam pertemuan itu ia menjelaskan betapa demokrasi Indonesia tengah terjebak dalam model kriminal dan koruptif. Di sisi lain rakyat sudah mulai tidak percaya pada demokrasi yang dianggap hanya melahirkan koruptor dan kemiskinan.
"Saya tidak ingin demokrasi kita semakin buruk dan membuat rakyat tidak percaya, lantas menginginkan kembali pemerintahan otoriter seperti di masa lalu," ujar Adhie.
Adhie juga meminta agar AS ikut mendinamisasi politik dan demokrasi Indonesia kembali dipercaya rakyat.
"Dari gesture dan reaksi saya kira Dubes Scot Marciel memahami masalah yang sedang kita hadapi, dan dia juga memiliki keprihatinan yang sama," demikian Adhie. [dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: